RESILIENSI PADA HIV-AIDS: Studi Kualitatif Resiliensi Orang Dengan HIV AIDS di Daerah Istimewa Yogyakarta

ISMI SULISTIANI, Prof. Dr. Muhadjir Darwin, M.PA.

2018 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana resiliensi ODHA di Daerah Istimewa Yogyakarta terbentuk, bagaimana mereka bisa hidup dan menjalani kehidupannya setelah terinfeksi HIV. Pemahaman tentang resieliensi menjadi aspek signifikan dalam kelangsungan hidup ODHA. Para praktisi kebijakan dan pemangku kepentingan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang resiliensi ODHA dan mendapatkan pengetahuan penting untuk penyusunan kebijakan dalam penanggulangan penularan HIV-AIDS dan program-program dukungan pada ODHA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode kualitatif dengan wawancara mendalam kepada empat orang ODHA dan focus group discussion digunakan untuk menggali pengalaman ODHA dalam pencapaian resiliensinya. Hasil yang muncul dari penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang membentuk resiliensi ODHA, yaitu dari factor individu/internal dan faktor eksternal. Factor individu/internal mencakup motivasi, pemahaman/pengetahuan diri, pengungkapan diri dan religiusitas dan faktor eksternal diantaranya dukungan fasilitas kesehatan, informasi HIV-AIDS, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan. Penelitian juga menemukan bahwa respon setelah terinfeksi merupakan masa penting ODHA dalam mencapai resiliensinya. Di sisi lain, ODHA juga menghadapi tantangan dalam mencapai resiliensinya, yaitu stigma, diskriminasi dan kemiskinan. Namun demikian partisipan dalam penelitian ini memilih untuk berjuang menghadapi status positif HIV-nya dan bangkit untuk mencapai resiliensinya. Hasil penelitian ini mendasari pentingnya penyusunan kebijakan yang mendukung penguatan faktor-faktor resiliensi ini.

The purpose of this study was to find out how the resilience of PLWHA in the Special Region of Yogyakarta was formed, how they could live and live their lives after being infected with HIV. An understanding of resilience becomes a significant aspect in the survival of PLWHA. Policy practitioners and stakeholders can gain a deeper understanding of the resilience of PLWHA and gain important knowledge for policy formulation in the response to HIV-AIDS transmission and support programs for PLWHA in the Special Region of Yogyakarta. The qualitative method with in-depth interviews with four people living with HIV and focus group discussions was used to explore the experiences of PLWHA in achieving their resilience. The results of this study suggest the factors that form the resilience of PLWHA, namely from individual/internal factors and external factors. Individual/internal factors include motivation, understanding/self-knowledge, self-disclosure and religiosity. The external factors including the support of health facilities, information on HIV-AIDS, family support and community support. The research also found that the response after infection was an essential phase for PLWHA to achieve their resilience. On the other hand, PLWHA also face challenges in achieving resilience, namely stigma, discrimination and poverty. However, the participants in this study chose to struggle with their HIV positive status and rose to achieve their resilience. The results of this study underlie the importance of policy formulation that supports the strengthening of these resilience factors.

Kata Kunci : Resiliensi ODHA, Faktor-faktor Fesiliensi, Penyusunan Kebijakan /Keywords: The resilience of PLWHA, resilience factors, policy formulation