Laporkan Masalah

TRILOGI MASJID, SUNGAI, DAN TRADISI SEBAGAI LANDASAN TATA RUANG KAMPUNG BANDAR KOTA PEKANBARU

INONG SAFITRI, Prof. Ir. Sudaryono, Ph.D; M.Sani Roychansyah, S.T.,M.Eng.,D.Eng.

2019 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Sejarah perkembangan kota-kota di Indonesia yang dimulai dari wilayah pesisir dan tepian sungai. Kota Pekanbaru dikenal sebagai salah satu pusat perkembangan budaya Melayu, dan merupakan masyarakat yang memiliki berkebudayaan pesisir serta berkembang dari perpaduan kehidupan perairan/laut dengan perkotaan. Seiring pertumbuhan dikawasan tepi sungai ini, perkembangan penduduk dan perekonomian maka daerah kawasan sungai mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain itu, perkembangan ini diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk, tempat hunian serta kegiatan yang beragam oleh warga yang tinggal di pinggiran sungai. Setiap kawasan baik dalam skala kecil hingga luas memiliki karakteristik ruang yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut merupakan unsur penting dalam penataan ruang hidup masyarakat sehingga perlu dipahami oleh seluruh elemen masyarakat. Penelitian ini dilakukan di kawasan bantaran Sungai Siak Pekanbaru, tepatnya di Kelurahan Kampung Bandar. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada keunikan kawasan yang memiliki ruang historis kerajaan melayu Riau dan merupakan kota lama yang menjadi cikal bakal berkembangnya Kota Pekanbaru. Adapun tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui unsur-unsur ruang bernilai simbolik sebagai landasanpentaan ruang yang ada di kawasan pinggir Sungai Siak kelurahan Kampung Bandar Kota Pekanbaru. Dari segi pendekatan, penelitian ini merujuk pada penelitian fenomenologi interaksionisme simbolik dengan metode kualitatif-induktif. Pemilihan metode penelitian ini berdasarkan kebutuhan dalam penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 10 tema dari hasil induksi unit-unit informasi yang ada di Kampung Bandar. Dari 10 tema tersebut peneliti kemudian menginduksi kembali menjadi 3 konsep ruang yaitu: Masjid dan Tradisi sebagai Sejarah Kampung Bandar, Sungai Siak sebagai Elemen Vital Masyarakat, dan Tradisi Melayu dalam Moderenisasi Kawasan Kampung Bandar. Ketiga konsep tersebut menunjukkan tiga unsur utama ruang Kampung Bandar berupa Masjid (Masjid Raya Pekanbaru), Sungai(Sungai Siak), dan Tradisi (Melayu Riau). Masjid, sungai dan tradisi memiliki nilai dan makna (hablumminallah-hablumminannas-hablumin'alamin) yang penting bagi masyarakat Kampung Bandar. Ketiga unsur saling berhubungan membentuk sebuah trilogi masjid-sungai-tradisi yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menjadi sebuah landasan dalam penataan ruang Kampung Bandar yang perlu diperhatikan hingga perencanaan kawasan kampung di masa yang akan datang.

The history of the development of cities in Indonesia starting from coastal areas and river sides. The city of Pekanbaru is known as one of the centers for the development of Malay culture with a society that has a coastal culture and has evolved from a combination of marine / urban life with urban areas. Along with the growth of this riverside area, the development of the population and the economy, the river area has experienced very rapid development. In addition, this development was followed by an increase in the population, shelter and diverse activities by residents living on the sides of the river. Each region, both on a small and broad scale, has different characteristics of space from one another. This difference is an important element in structuring people's living space so that it needs to be understood by all elements of society. This research was conducted in the area of the Siak River Pekanbaru, precisely in Kampung Bandar. The choice of research location is based on the uniqueness of the region which has a historical space in the Malay kingdom of Riau and is an old city that became the forerunner of the development of Pekanbaru City. The purpose of this research is to find out the elements of space of symbolic value as the basis of the existing space in the area on the edge of the Siak River, Kampung Bandar, Pekanbaru City. In terms of approach, this study refers to the phenomenological research of symbolic interactionism with qualitative-inductive methods. The selection of this research method is based on the needs of the research that will be conducted. Based on the results of the study, 10 themes were found from the results of the induction of information units in Kampung Bandar. From the 10 themes, the researchers then induced back into 3 spatial concepts, namely: Masjid and Tradition as History of Kampung Bandar, Siak River as Community Vital Elements, and Malay Tradition in the Modernization of the Kampung Bandar Area. The three concepts show the three main elements of the Bandar Kampung space in the form of a Masjid (Masjid Raya Pekanbaru), River (Siak River), and Tradition (Riau Malay Culture). Masjid, rivers and traditions have values and meanings (hablumminallah-hablumminannas-hablumin'alamin) which are important for the people of Kampung Bandar. The three elements are interconnected to form a trilogy of mosque-river-tradition that cannot be separated in people's lives so that it becomes a foundation in the spatial planning of the Kampung Bandar that needs to be considered until the future village planning.

Kata Kunci : Kata Kunci: masjid, sungai, tradisi, landasan tata ruang, Kampung Bandar Pekanbaru

  1. S2-2019-407682-abstract.pdf  
  2. S2-2019-407682-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-407682-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-407682-title.pdf