IMPLEMENTASI UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM KETAHANAN DESA (Studi pada Serikat Paguyuban Petani Qoryah Thoyyibah, Salatiga, Jawa Tengah)

ARDY SYIHABUDDIN, Prof. Dr. Sudjito, S.H., M.Si , Dr. Arie Sujito, S.Sos, M.Si

2018 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONAL

Lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memiliki semangat untuk tidak lagi memunggungi Desa, melalui skema kebijakan yang mengutamakan rekognisi dan subsidiaritas. Serikat Paguyuban Petani Qoryah Thoyyibah (SPPQT) dipilih menjadi objek penelitian karena telah terbukti menjadi penggerak kerja kolektif desa melalui kelompok tani. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui secara mendalam implementasi UU Desa pada desa-desa di dalam lingkup SPPQT, (2) untuk mengetahui bentuk partisipasi pemuda dalam implementasi UU Desa pada desa-desa di dalam lingkup SPPQT, dan (3) untuk mendapatkan analisis yang mendalam pengaruh implementasi UU Desa serta partisipasi pemuda terhadap ketahanan desa pada desa-desa di dalam lingkup SPPQT. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis mendalam dan pemaparan secara deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi pada suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi literatur, observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teori astra gatra, pada studi ketahanan nasional sebagai pedoman utama sekaligus indikator ketahanan desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi UU Desa dan partisipasi pemuda dapat memperkuat ketahanan desa, Bentuk partisipasi pemuda tersebut antara lain (1) Menjadi pelopor serta menumbuhkan kesadaran pertanian organik, (2) Jamaah produksi sebagai wadah perjuangan ekonomi kolektif (3) Melakukan advokasi pada wilayah-wilayah konflik (4) Pembentukan koperasi untuk pemberdayaan dan bantuan perekonomian (5) Memberikan masukan dan melakukan kerjasama dengan pemerintah (6) Membedah serta memberikan edukasi tentang UU Desa, dan (7) Menjadi kelomok kitis di desa (Demand-Side Reformation). Secara implementatif ditinjau dari astra gatra, UU Desa dan partisipasi pemuda di desa-desa dalam lingkup SPPQT berimplikasi pada menguatnya aspek sumber daya alam, demografi, serta geografis desa; selain itu juga berpengaruh positif terhadap ketahanan ekonomi, ketahanan politik, ketahanan ideologi, ketahanan budaya, dan pertahanan keamanan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi UU Desa dan partisipasi pemuda berpengaruh positif dalam memperkuat ketahanan desa.

The birth of Law Number 6 Year 2014 on Village has the spirit to no longer ignore the Village, through a policy scheme that prioritizes the recognition and subsidiarity. Villages are expected not only to be the objects, but rather placed on the subject of collective planning and development for the realization of the welfare of their communities. Paguyuban Petani Qoryah Thoyyibah (SPPQT) was chosen as the research object because it has been proven to be the driving force of the collective village work through farmer groups. The objectives of this study are (1) to identify the impact of Village Law implementation on the villages within the SPPQT, (2) to determine the form of youth participation in the implementation of Village Law in the villages within the SPPQT, and (3) to obtain a thorough analysis of the impact of village law implementation and youth participation on village resilience in the villages within the SPPQT scope. This research is a qualitative research with in-depth analysis and descriptive explanation. The research approach used is a study on a problem occurring in a community. The data were collected using literature study, observation, in-depth interview, and documentation. The researcher used the theory of Asta Gatra (The Eight Aspects of State and National Life), in the study of national resilience, as the main guidelines and indicators of village resilience. The results of this study indicate that the implementation of Village Law and youth participation have the ability to strengthen the resilience of the village, this is proven by some implemented indicators that had been run for three years. Among the forms of the youth participation are (1) being a pioneer and growing the organic farming awareness, (2) employing production community as a collective economic media, (3) advocating the conflict areas, (4) establishing cooperatives for economic empowerment and assistance, (5) providing inputs and collaborating with the government, (6) dissecting and providing education about Village Law, and (7) becoming the demand-side reformation group of the village. In terms of Asta Gatra, the Village Law and youth participation in the villages within SPPQT have implications for the strengthening of the natural resources, demographic, and geographical aspects of the village; it also positively affects the economic, political, ideological, and cultural resilience, and also the defense and security. In conclusion, the implementation of Village Law and youth participation has a positive effect on village resilience.

Kata Kunci : UU Desa, Partisipasi Pemuda, Ketahanan Desa