PENGARUH PEMANFAATAN BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP MUTU PENDIDIKAN
RIDAR NURIL DYNAYATI, Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si
2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIKPendanaan pendidikan merupakan salah satu sarana utama untuk mengakselerasi layanan pendidikan yang merata dan berkualitas. Biaya Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu bentuk pendanaan pendidikan untuk operasional pendidikan di sekolah. Program BOS telah berjalan selama lebih dari 10 tahun namun program ini belum secara efektif meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu beberapa penelitian terdahulu menyampaikan bahwa BOS lebih banyak digunaka untuk keperluan operasional guru. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan atau alokasi program BOS (untuk siswa, guru dan sarana prasarana) yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan dengan indikator akreditasi sekolah. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari the Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 (data terbaru). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah sekolah negeri yang menerima BOS pada tahun ajaran 2013/2014. Jumlah observasi yang terpilih sebanyak 1.365 sekolah. Uji statistik menggunakan chi square (untuk melihat signifikansi hubungan antara variabel kategorikal). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pemanfaatan BOS yang digunakan lebih banyak untuk siswa, guru dan sarana prasarana terhadap kualitas pendidikan. Sekolah dengan pemanfaatan BOS dominan untuk siswa memiliki cenderung memiliki akreditasi A. Sebaliknya, sekolah dengan pemanfaatan BOS dominan untuk guru cenderung memiliki akreditasi non-A. Sementara itu, karena tidak terdapat perbedaan antara pemanfaatan BOS dominan untuk infrastruktrur, maka hubungan antar kedua variabel tersebut tidak bisa interpretasikan lebih lanjut. Pemanfaatan BOS untuk guru digunakan lebih banyak untuk honorarium guru honorer sebagai dampak ketidakmerataan sebaran guru dan kurangnya profesionalisme guru PNS. Sementara keberadaan guru honorer belum dikendalikan secara kualitas dan kuantitasnya.
Education funding is one of the main instrument to accelerate equitable and equality of education services. School Operational Costs Program (Biaya Operasional Sekolah-BOS) is one form of education service for operational education in schools. The BOS program has been running for more than 10 years but this program remains effective for education in Indonesia. In addition, several studies say that BOS is used more for teacher operational needs. This study aims to find out about used of BOS funds program (for students, teachers and educational facilities) that effectively impacted the quality of education (with school accreditation as indicators) This study used quantitative analysis. Quantitative research using secondary data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5. This study used a public school data that get BOS programme in the 2013/2014. Statistical tests of this study using The results of this study indicate that there are differences effect (school quality) when BOS allocated for students, teachers and infrastructure. Schools that use larger BOS for students are better on school quality (A accreditation). Meanwhile, schools with dominant use of BOS for teachers are more likely to have non-A accreditation. Otherwise, because there is no diferences between the dominant BOS income for infrastructure, the relationship between variables cannot be interpreted further. The use of BOS for teachers is more for honorary teachers as a cause of inequality in teacher distribution and the unprofessionalness of PNS teachers. While honorary teachers are not yet in quality and quantity.
Kata Kunci : Pendanaan Pendidikan, Biaya Operasional Sekolah, Akreditasi Sekolah