EFEKTIVITAS COMMON EUROPEAN ASYLUM SYSTEM SEBAGAI REGULASI UNI EROPA DALAM MENANGANI MASALAH PENGUNGSI TAHUN 2014-2016

SULASTRI SASMITA, Dr. Siti Muti'ah Setiawati, MA

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Krisis pengungsi di Negara-negara anggota Uni Eropa tahun 2014-2016 menjadi salah satu isu kemanusiaan yang menjadi fokus dunia internasional. Upaya penanganan pengungsi di Negara anggota Uni Eropa diatur dalam regulasi yang disebut Common European Asylum System (CEAS). Besarnya jumlah pengungsi yang berdatangan ke kawasan Eropa hingga menjadi gelombang arus pengungsi tidak lepas dari fenomena Arab Spring dan perang sipil yang terjadi di Suriah. Sebagai individu yang menjadi korban akibat konflik atau perang, para pengungsi yang datang ke Negara anggota Uni Eropa seharusnya diterima berdasarkan Konvensi Genewa 1951. Namun, beberapa negara anggota justru melakukan penolakan terhadap pengungsi yang akan masuk ke negaranya seperti pada kasus Hungaria, Bulgaria, Republik Ceko, Polandia, dan Slovakia. Penelitian ini menggunakan pendekatan efektivitas rezim dari Arild Underdal dengan unit analisis berupa regulasi CEAS dengan melihat sikap atau prilaku negara anggota Uni Eropa (state behavior) dan kapasitas aktor dalam isu pengungsi. Pendekatan ini membantu menjelaskan bahwa rendahnya efektivitas sebuah rezim ditentukan oleh faktor kerumitan dan kapasitas penyelsaian masalah di dalam rezim internasional khususnya dalam konteks regulasi CEAS.

The refugee crisis in the European Union member countries in 2014-2016 has become one of the humanitarian issues that has become the focus of the international community. Efforts to handle refugees in EU member states are regulated in a regulation called the Common European Asylum System (CEAS). The large number of refugees coming into the European region to become a wave of refugee flows can not be separated from the phenomenon of the Arab Spring and the civil war that occurred in Syria. As individuals who are victims of conflict or war, refugees who come to EU member countries should be accepted under the 1951. Geneva Convention. However, some member countries actually reject refugees who will enter their country as in the case of Hungary, Bulgaria, Czech Republic, Poland and Slovakia. This study uses the regime's effectiveness approach from Arild Underdal with a unit of analysis in the form of CEAS regulation by looking at the attitude or behavior of European Union member states and the capacity of actors in refugee issues. This approach helps explain that the low effectiveness of a regime is determined by complexity and capacity to solve problems within the international regime, especially in the context of CEAS regulation. Keywords:

Kata Kunci : CEAS, Pengungsi, Efektivitas, Uni Eropa