EFEK EKSTRAK BAWANG HITAM TUNGGAL SEBAGAI IMUNOMODULATOR MELALUI ANALISIS KADAR IgG DAN PROFIL LEUKOSIT TIKUS (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) GALUR WISTAR YANG DIINFEKSI Escherichia coli
ABDUL MUHAIMIN, Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc.
2019 | Tesis | MAGISTER BIOLOGIBawang hitam tunggal diketahui berperan sebagai imunomodulator. Efek imunomodulator belum banyak diteliti pada level immunoglobulin, sehingga peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat efek imunomodulator bawang hitam tunggal terhadap kadar IgG dan didukung dengan pengamatan pada profil leukosit. Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan (kelompok yang diberi ekstrak bawang hitam tunggal dengan dosis 100 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB), kelompok infeksi dan kelompok kontrol. Pembuatan ekstrak bawang hitam tunggal menggunakan metode maserasi dengan jenis pelarut akuades. Setiap kelompok perlakuan dilakukan penginfeksian bakteri patogen E.coli FNCC 0091 dengan konsentrasi 1 x 10 pangkat 9 melalui intramuscular dan dilanjutkan pemberian ekstrak secara oral selama 10 hari. Pengambilan data dilakukan pada hari ke 0, hari ke 5 dan hari ke 10. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil pengamatan menunjukkan pemberian dosis yang berbeda bernilai signifikan terhadap kadar IgG dan jumlah leukosit. Efek imunomodulator yang paling besar ditemukan pada kelompok tikus yang diberi ekstrak dengan dosis 500 mg/kgBB. Kadar IgG dan jumlah leukosit cenderung meningkat disetiap pengamatan (hari ke-0, ke-5, dan ke-10), sedangkan peningkatan yang terjadi pada kadar IgG tidak bernilai signifikan. Pemberian bawang hitam juga bernilai signifikan terhadap kadar limfosit dan neutrofil, namun tidak pada jenis leukosit lainnya (monosit dan eusinofil). Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak bawang hitam tunggal dengan dosis 500 mg/kgBB berpengaruh positif terhadap kadar IgG dan mampu meningkatkan jumlah leukosit tikus galur wistar (Rattus norvegicus) yang diinfeksi E.coli.
Solo black garlic are known act as an immunomodulator. Immunomodulatory effects have not been extensively studied on immunoglobulin levels, based on this the researchers conducted a study aimed at looking at the immunomodulatory effects of solo black garlic on IgG levels and supported by observations on leukocyte profiles. This study consisted of 5 analysis groups, they are infection group, control group and the group that given a solo black garlic extract with a dose of 100 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, and 500 mg/kgBB. Solo black garlic extract was made by maceration method and dissolved by aquadest. Each treatment group was infected by E.coli FNCC 0091(pathogenic bacteria) with a concentration 1 x 10 to the power of 9 through intramuscular and continued with oral extract for 10 days. Data collection was carried out on day 0, day 5 and day 10. Data obtained were analyzed by ANOVA and continued with Duncan test. The results showed that different doses were of significant value for IgG levels and leukocyte counts. The greatest immunomodulatory effect was found in the group of rats given extract at a dose of 500 mg/kgBB. IgG levels and leukocyte counts tend to increase in every observation (0, 5 and 10 days), while the increase in IgG levels is not of significant value. Giving solo black garlic extract is also of significant value to the levels of lymphocytes and neutrophils, but not to other leukocytes (monocytes and eucinophils). Based on observations it can be concluded that the administration of solo black garlic extract with a dose of 500 mg/kgBB has a positive effect on IgG levels and is able to increase the number of Rattus novergicus leukocytes.
Kata Kunci : Bawang Hitam, Imunomodulator, Eschericia coli, Protein IgG, Profil leukosit