ASPEK PENGORGANISASIAN PERSEMAIAN (Studi Kasus pada Persemaian Permanen HTI Unit VI Pendopo, PT. Musi Hutan Persada , Sumatera Selatan)
SANUSI, Djoko Suharno Radite
2002 | Skripsi | S1 KEHUTANANKebutuhan kayu sekarang semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Pemerintah mengantisipasi masalah tersebut dengan program Hutan Tanaman Industri. Persemaian merupakan kegiatan awal dalam membangun suatu hutan. Agar kegiatan persemaian memberikan hasil yang optimal maka dalam penanganannya masalah tenaga kerja perlu diperhatikan, baik itu menyangkut kebutuhan tenaga kerja maupun pengorganisasiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan volume pekerjaan, prestasi keija dan kebutuhannya serta pengorganisasian di persemaian. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan beberapa metode pendekatan, antara lain pengamatan langsung di lapangan untuk tiap jenis pekerjaan, pengukuran waktu keija untuk tiap jenis pekerjaan dengan metode time study sistem continuous timing, mempelajari struktur organisasi, laporan-laporan dan sumber data lainnya. Hasil dari pendekatan tersebut diketahui bahwa kegiatan persemaian terdiri atas pekerjaan penaburan, pengisian pottray, penyapihan, pemupukan, pemotongan akar, seleksi pengepakan dan pengiriman. Berdasarkan analisis diperoleh hasil prestasi kerja per HOK adalah sebagai berikut : penaburan 0,731 Kg/HOK; pengisian pottray 8.396,415 pot/HOK; penyapihan 2.654,55 batang/HOK; penyiangan 16.749,27 batang/HOK; pemupukan 15.866,55 batang/HOK; pemotongan akar 16.974,77 batang/HOK; seleksi dan pengepakan 3.889,173 batang/HOK dan pengiriman 5.056,116 batang/HOK. Pola pengorganisasian tenaga kerja langsung dilaksanakan oleh tenaga kerja kontrak, tenaga kerja borongan dan karyawan tetap perusahaan. Pola pengorganisasian tenaga kerja tidak langsung yang diterapkan yaitu departemensasi dan pembagian kerja berdasarkan fungsi, pelimpahan wewenang yang diterapkan merupakan gabungan antara wewenang garis dan wewenang staff, rentang manajemen atas 1 : 3 orang, sedangkan rentang manajemen bawah 1 : 4 - 42 orang, jenjang organisasi yang diterapkan meliputi 4 tingkat yaitu Kasie- Kaur- Foreman - Pelaksana.
Kata Kunci : pengorganisasian, tenaga kerja, persemaian