PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN DENGAN PEMBUATAN JALAN ANGKUTAN DARAT DI HUTAN ALAM (Studi Kasus di HPH. PT. Aya Yayang Indonesia BPTG Kalimantan Selatan)
ANDIKA TJAHJA H, Dr. lr. Nunuk Supriyatno
2002 | Skripsi | S1 MANAJEMEN HUTANPenelitian ini secara umum bertujuan untuk untuk mengetahui tentang kegiatan pembukaan wilayah hutan dengan jalan darat di HPH. PT. Aya Yayang Indonesia Barito Pasific Timber Group (BPTG) Kalimantan Selatan meliputi; kegiatan perencanaan dan konstruksi jalan angkutan beserta bangunan air, biaya pembuatan jalan dan kerapatan jalan optimal di areal eksploitasi. Metoda pendekatan masalah penelitian yang diterapkan adalah mengumpulkan data primer melalui pengukuran, pencatatan dan pengamatan di lapangan serta data sekunder berdasarkan laporan laporan yang telah ada. Perhitungan kerapatan jalan yang optimal dilakukan dengan menggunakan rumus optimal road density untuk feeder road, FAO (1974) dengan memperhatikan potensi tegakan, biaya pembuatan jalan, biaya penyaradan dan faktor koreksi lapangan. Perencanaan trase jalan meliputi dua pekerjaan yaitu; pembuatan trase jalan di atas peta dan perintisan jalan di lapangan. Pelaksanaan pembuatan jalan hutan meliputi pekerjaan; pembersihan daerah milik jalan, pekerjaan gali urug dan pemadatan badan jalan. Bagian-bagian konstruksi jalan hutan meliputi; carriage way, side drain, road base, batter, camber dan spoil. Bangunan air di hutan alam meliputi; jembatan dan gorong-gorong yang dibuat dari konstruksi kayu non komersil dengan diameter 60 cm up. Konstruksi jembatan meliputi; gelagar, lantai, pangkal, pondasi dan landasan jembatan. Keperluan volume kayu untuk membangun 1 unit jembatan sebesar 83,66 m3 dan 1 unit gorong-gorong sebesar 6,78 m3. RKT 2002 PT. HPH. Aya Yayang Indonesia BPTG, direncanakan akan menebang seluas 442 ha dengan potensi kayu sebesar 16.506,32 m3 dan biaya pembuatan jalan sebesar Rp.9.891,53/m serta biaya penyaradan sebesar Rp.7.128,93/ m3. Dari hasil perhitungan, jalan hutan yang dibuat akan mempunyai nilai optimal apabila; road density sebesar 11,07 m/ha dan road spacing sebesar 903,34 m.
Kata Kunci : Pembukaan wilayah hutan, jalan angkutan darat dan Kalimantan Selatan