Laporkan Masalah

Characteristic of mean number in palatal rugae that truncated longitudinal by palatal interincisiva line which is parallel to raphe palatina mediana of Indonesian people

UJANG MUHSININ, drg. Sara Afari Gadro, M kes ; drg. Sara Afari Gadro, M kes ; r. Hendro Widagdo, Sp.f

2017 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Proses identifikasi sangat penting dalam bidang forensik. Ada lima teknis dasar yang perlu menjamin penggunaan proses identifikasi: (1) Unisitas, individualitas atau variabilitas; (2)kekekalan (3)ketekunan;(4)kepraktisan, dan (5) kemungkinan klasifikasi. komponen rongga mulut terutama palatal rughae memberikan kontribusi yang signifikan dalam proses identifikasi manusia karena pola atau jumlah masing masing manusia individualistik dan berbeda, dalam kasus korban luka bakar dan rahang edentulous, metode pemeriksaan sidik jari tidak memungkinkan dan pemeriksaan DNA mahal harganya. Analisis palatal rughae dapat menjadi alternatif karena lokasinya di daerah mulut, terdapat lapisan kulit dan tulang rahang yang melindunginya. Penelitian ini akan membahas formula dan penerapan analisis ratalae palatal dalam identifikasi forensik, manfaat dan keterbatasannya, serta penelitian ini membahas tentang penggunaan analisis palatal rughae akan lebih optimal dalam tantangan di masa depan. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengumpulkan data informasi formula palatal rughae. Terutama untuk menemukan karakteristik angka rata-rata dalam palatal rughae yang terpotong secara longitudinal oleh garis Palatal Interincisiva yang sejajar dengan raphe palatine mediana pada masyarakat Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan desain cross sectional. Sampel dikumpulkan dari palatal rughae pada orang Indonesia khususnya ras murni di Indonesia dengan 80 subjek (40 pria dan 40 wanita). Analisis statistik menggunakan uji mann-Whitney untuk membedakan jenis kelamin. Hasil: Ciri ciri rerata jumlah pada palatal rughae yang terpotong secara longitudinal oleh garis Palatal Interincisiva yang sejajar dengan raphe palatine mediana pada masyarakat Indonesia. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda, berdasarkan statistik Analisis menggunakan mannWhitney test untuk membedakan jenis kelamin, hasil dari ketiganya tidak signifikan secara statistik (p> 0,05) yang bermakna tidak perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara palatal rughae kanan dan palatal rughae kiri dengan karakteristik ciri rerata palatal rughae yang terpotong oleh garis Palatal Interincisiva yang sejajar dengan raphae Palatina mediana pada orang Indonesia antara pria dan wanita.

Background: Identification process is very important in forensic field.There are five basic technical that require to warrant the use of a identification process: (1 Unicity, individuality or variability:;(2)immutability;(3)persistence (4)practicability; and (5)possibility of classification. The Analysis of oral cavity components especialy palatal rughae make a significant contribution in identification process of human because its individualistic and different pattern or amount each human. In case with burnt victim and edentulous jaw, finger print examination methods was not possible and DNA examination is expensive. The Palatal rughae analysis can be alternative because its location in mouth area, there are covered by skin and bone of jaw. This research will discuss formula and application of palatal rughae analysis in forensic identification, the benefits and the limitations. Also, this study discuss the usage of palatal rugae analysis will more optimal in future challenges. Objective: The study aim is to collect information data of palatal rugae formula. Especially, to find the characteristic of mean number in palatal rugae that truncated longitudinally by Palatal Interincisiva line which is parallel to median raphe palatine of Indonesian people. Methode: The study use methode descriptive analysis with cross sectional design. Sample collect from palatal rugae in indonesian people especialy common ras in Indonesia with 80 subject (40 male and 40 female). Analysis statistic use mann-Whitney test to sex differentiated. Result: Characteristic of mean number in palatal rugae that truncated longitudinally by Palatal Interincisiva line which is parallel to median raphe palatine of Indonesian people. Every individual is different characteristic, base on Analysis statistic use mann-Whitney test to sex differentiated, the outcome of those three result are not statistically significant (p>0.05) not significance different. Conclusion: Base on the result of research, there is no find significant difference between right palatal rugae and left palatal rugae of characteristic mean number of palatal rugae a longitudinal truncated by Palatal Interincisiva line which parallel to raphae Palatina mediana of Indonesian people between male and female.

Kata Kunci : Forensic identification, Identification process, rugoemetry, palatal rughae analysis.

  1. S1-2017-323054-abstract.pdf  
  2. S1-2017-323054-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-323054-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-323054-title.pdf  
  5. S1-2017-324054-abstract.pdf  
  6. S1-2017-324054-bibliography.pdf  
  7. S1-2017-324054-tableofcontent.pdf  
  8. S1-2017-324054-title.pdf