Kenyamanan Termal Koridor Cik Ditiro Berdasar Simulasi EnviMET
SEPTIAN EKA PRAYOGA, Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT.
2019 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTURINTISARI Kota Yogyakarta merupakan kota yang memiliki nilai sejarah tinggi, salah satunya pada koridor Cik Ditiro. Koridor Cik Ditiro ini memiliki konsep garden city dari zaman hindia-belanda yang sebagai salah satu solusi alternatif sebuah perencanaan kota yang seimbang dengan lingkungan. Namun seiring berjalannya waktu koridor Cik Ditiro ini mengalami pembangunan yang cukup pesat. Sehingga prinsip dari konsep garden City yang memiliki banyak vegetasi semakin berkurang. Koridor Cik Ditiro ini merupakan koridor yang cukup padat aktivitasnya karena beragam fungsi tata guna lahan yang ditandai dengan banyaknya aktivitas manusia. Selain itu, pembangunan pesat dapat mempengaruhi kondisi iklim yang berdampak terhadap ketidaknyamanan termal pada pengguna koridor Cik Ditiro terutama pejalan kaki. Karena nilai dari kenyamanan termal ini dapat mempengaruhi kepuasan seseorang untuk beraktivitas sepanjang waktu. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi kenyamanan termal pada koridor Cik Ditiro. Metode yang digunakan adalah metode simulasi dengan menggunakan software Envi-MET 4.0 dan pengukuran empirik. Metode ini digunakan untuk mensimulasikan nilai setiap variabel iklim pada kondisi eksisting dan kondisi ideal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi koridor Cik Ditiro ini masih tergolong panas. Rekomendasi dari hasil penelitian ini untuk menata koridor agar tercipta nyaman termal bagi para pejalan kaki ketika beraktivitas sepanjang hari. Kata kunci : Koridor Ruang Kota, Kenyamanan Termal, Pejalan Kaki, Arsitektur Berkelanjutan
ABSTRACT Yogyakarta is a city that has a high historical value, one of them in the corridors of the Cik Ditiro. Cik Ditiro corridor has the concept garden city from Dutch East Indies era as one alternative solution a balanced town planning with the environment. But as time went on, Cik Ditiro corridor has been experiencing the development quite rapidly. So that the principles of the garden city concept have a lot of vegetation is increasingly reduced. The Cik Ditiro Corridor have a quite dense activity because of the diverse functions of land use which is characterized by the large number of human activities. In addition, the rapid development could affect the climatic conditions that impact against thermal discomfort on Cik Ditiro corridor users especially pedestrians. Because the value of the thermal comfort it can affect the satisfaction of someone when do activity all the time. This research aims to fix thermal comfort conditions on Cik Ditiro corridor. The method used is simulation method that uses the EnviMET 4.0 software and the empirical measurements. This method is used to simulate the value of each climate variable in existing conditions and ideal conditions. The results of this research show that the condition of the Cik Ditiro corridor still belongs to the heat. Recommendations the result of this research is to arrange corridors to create thermal comfort for pedestrians when do activities all day. Keywords: Corridor, Thermal Comfort, Pedestrians, Sustainable Architecture
Kata Kunci : Koridor Ruang Kota, Kenyamanan Termal, Pejalan Kaki, Arsitektur Berkelanjutan