PENERAPAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA (STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN - PUTUSAN PERKARA ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA DI PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT)
PUNGKIE KUSUMA HAPSARI, Prof. Dr. Marcus Priyo Gunarto, SH, M.Hum
2016 | Tesis | MAGISTER ILMU HUKUM (KAMPUS JAKARTA)Pidana penjara di Indonesia masih menjadi alternatif bagi penyelesaian kasus anak yang masih di bawah umur, padahal masih terdapat pilihan lain untuk membuat anak jera dan tidak mengulangi perbuatannya, seperti di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 27 (dua puluh tujuh) perkara dengan putusan pidana penjara sebanyak 19 (sembilan belas) perkara, dikembalikan kepada orang tua sebanyak 3 (tiga) perkara, putusan tindakan sebanyak 4 (empat) perkara, terjadi kesepakatan diversi di persidangan sebanyak 1 (satu) kasus. Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut : Bagaimanakah penerapan pidana penjara terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; Mengapa hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat cenderung menjatuhkan pidana penjara terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana; dan Bagaimanakah implementasi Restorative Justice terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data adalah studi dokumen dan wawancara. Alat pengumpul data menggunakan data kepustakaan dan data lapangan. Sesuai dengan metode pendekatan yang diterapkan, maka data yang diperoleh untuk penelitian ini dianalisis secara yuridis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa berdasarkan data di lapangan saat melakukan penelitian di Pengadilan Negeri Kelas I A Jakarta Pusat, selama tahun 2015 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat banyak menjatuhkan pidana penjara tehadap perkara anak. Hukuman penjara tetap diterapkan karena sebagaimana biasa terhadap tindak pidana yang memang hukumannya adalah pidana penjara, khususnya pada tindak pidana yang dilakukan berulang-ulang atau kejahatan berat, rata-rata penjatuhan pidana penjara terhadap anak jauh berbeda dengan tuntutan pidana penjara yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum. Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, implementasi dari Restorative Justice terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana masih kurang maksimal diberlakukan dalam sistem peradilan pidana anak.
Imprisonment in Indonesia still an alternative for resolving cases of children who are still minors, but there are still other options to make the child a deterrent and not to repeat his actions, as in the Central Jakarta District Court, 27 (twenty seven) cases with the decision of imprisonment of as many as 19 (nineteen) cases, be returned to the parents as much as 3 (three) cases, the decision of action 4 (four) cases, there was an agreement in court diversion of 1 (one) case. As for problems that can be identified are as follows : How does the application of imprisonment against children as a criminal in the Central Jakarta District Court; Why judges at the Central Jakarta District Court tends to impose imprisonment against children as a criminal; and How is the implementation of Restorative Justice against children as a criminal in the Central Jakarta District Court. The method used descriptive analysis using normative juridical approach. The study was a library research and field research. The data collection technique is the study of documents and interview. Data collector using literature data and field data. In accordance with the approach applied, the data obtained for this study were analyzed by juridical qualitative. Based on the results of research and analysis can be concluded that based on field data while doing research at the District Court Class I A Central Jakarta, during 2015, many Central Jakarta District Court dropped the case tehadap imprisonment of a child. Prison sentences remain in place because as usual on criminal acts that are punishable by imprisonment, particularly on criminal offenses committed repeated or serious crime, the average imposition of imprisonment on children is much different with the demands of imprisonment filed by the prosecutor of Public Prosecutions. In the Central Jakarta District Court, the implementation of Restorative Justice against children as a criminal is still less than the maximum imposed in the juvenile justice system.
Kata Kunci : Pidana, Penjara, Anak.