PERANAN PROGRAM HUTAN KEMASYARAKATAN TERHADAP PENDAPATAN PESERTA PROGRAM (Studi Kasus di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, NTB)
MUTADAYYINAH, Ir. Djuwadi M.S.
2002 | Skripsi | S1 MANAJEMEN HUTANProgram Hutan Kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Bima diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat serta melibatkan masyarakat dalam mengatasi kerusakan hutan yang dari tahun ke tahun semakin besar yang disebabkan oleh adanya kegiatan perladangan dan penebangan liar yang dilakukan oleh masyarakat karena keterbatasan lahan milik, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan program hutan kemasyarakatan terhadap pendapatan dan tingkat kemiskinan peserta serta persepsi peserta terhadap pelaksanaan hutan kemasyarakatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan november sampai desember tahun 2001. Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive sampling sedangkan responden yang dijadikan sampel dilakukan secara proposional random sampling dengan intensitas samping 20%. Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara dengan panduan kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen instansi-instansi yang terkait. Metode analisis yang digunakan yaitu : 1) Persentase pendapatan peserta dari lahan andil hutan kemasyarakatan terhadap total pendapatan rumah tangga peserta selama satu tahun, 2) Ukuran kemiskinan setara beras menurut Sajogyo, 3) Untuk mengetahui persepsi peserta terhadap pelaksanaan hutan kemasyarakatan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program hutan kemasyarakatan di Kecamatan Wawo mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan peserta sebesar 76,89% atau mampu memberikan tambahan bagi pendapatan rata-rata peserta sebesar Rp 2.537.266 / KK / tahun (Rp 530.101/kapita/tahun). Pelaksanaan program hutan kemasyarakatan juga dapat mengurangi jumlah peserta yang berada dibawah garis kemiskinan, dimana pada kondisi tanpa adanya program jumlah peserta yang berada di bawah garis kemiskinan sebanyak 43 orang namun dengan adanya program berkurang menjadi 33 orang atau mengalami peningkatan jumlah peserta di atas garis kemiskinan sebesar 21,74%. Persepsi peserta terhadap pelaksanaan program hutan kemasyarakatan yang ditinjau dari aspek kemitraan antara peserta dengan pengelola dan dari aspek kesesuaian materi program dengan keinginan peserta, sebanyak 69,87% responden mengatakan baik dan 39,13% mengatakan cukup baik.
Kata Kunci : Hutan Kemasyarakatan, Pendapatan