Poltik Adaptasi Perubahan Iklim dalam Kerangka Kerja Sama Pemerintah Kota Semarang dan Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN)
NAILA SUKMA AISYA, Dr. Diah Kusumaningrum, M.A.
2019 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi proses negosiasi dalam kerja sama Pemerintah Kota Semarang dan Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN) dalam menentukan langkah-langkah implementasi kebijakan adaptasi perubahan iklim di wilayah Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan analisis interaksi vertikal dan interaksi horizontal dalam pendekatan multilevel governance secara sistemis. Interaksi vertikal akan menjelaskan mengenai proses pendefinisian adaptasi perubahan iklim pada tingkat pemerintahan yang berbeda. Sementara itu, interaksi horizontal akan menjelaskan mengenai proses politik implementasi adaptasi perubahan iklim oleh ACCCRN dan Pemerintah Kota Semarang. Masalah perubahan iklim sebagai isu global membutuhkan respons dari berbagai tingkat pemerintahan yaitu tingkat global, nasional, dan lokal. Pada tingkat lokal, wilayah perkotaan sering dianggap memiliki kemampuan untuk mengatasi dampak-dampak perubahan iklim sehingga adaptasi perubahan iklim cenderung berfokus pada wilayah rural. Kota Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia menghadapi berbagai dampak perubahan iklim seperti banjir rob, penurunan tingkat permukaan tanah, dan kenaikan permukaan air laut yang mempengaruhi sistem sosial, politik dan ekonomi sehingga membutuhkan penanganan secara tepat dan sistemis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses negosiasi adaptasi perubahan iklim di tingkat lokal merupakan bagian dari sistem adaptasi perubahan iklim yang berkesinambungan pada tingkat pemerintahan yang berbeda. Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan ACCCRN kemudian menghasilkan landasan legal kebijakan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi ke dalam Strategi Ketahanan Kota Semarang melalui langkah-langkah pembangunan berkelanjutan.
This study aims to analyze the factors that underlie the negotiation process in cooperation between Semarang City Government and the Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN) in determining the policy priorities of climate change adaptation in Semarang City. This study analyzes the vertical and horizontal interactions of the multilevel governance approach. The vertical interaction will explain the process of defining climate change adaptation at the different levels of governance. Meanwhile, the horizontal interaction will explain the political process between Semarang City Government and ACCCRN to implement the climate change adaptation policy. The issue of climate change as a global issue requires a response from various levels of governance: global, national, and local. At the local level, urban areas are considered to have the ability to overcome the impacts of climate change. But in fact, Semarang City as one of the biggest urban areas in Indonesia faces various impacts of climate change such as tidal inundation, land subsidence, and the increase of sea water level. These impacts affect the social, political, and economic system and require appropriate responses. The result shows that the negotiation process in defining the climate change adaptation policy at the local level cannot be separated from the systemic context of climate change adaptation at the national and global level. The cooperation between Semarang City Government and ACCCRN then produced an integrated sustainable climate change adaptation policy named Semarang Resilience Strategy.
Kata Kunci : Adaptasi, Pemerintah Kota Semarang, ACCCRN, Adaptasi Wilayah Perkotaan, Multilevel Governance, Interaksi Vertikal, Interaksi Horizontal