EFEKTIVITAS PENGHAMBATAN Trichoderma spp. TERHADAP Sclerotium rolfsii Sacc. PADA SEMAITUSAM ( Pinus merkusii Jungh. et de Vriese)

DORA YUNIARTI, SM. Widyastuti

2002 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Semai tusam merupakan jenis yang rentan terhadap damping off pada masa sukulen. Jamur Sclerotium rolfsii telah dilaporkan merupakan salah satu patogen penyebab damping off. Metode pengendalian kimiawi untuk mengendalikan penyakit dianggap kurang aman bagi lingkungan. Pengendalian hayati telah dikembangkan sebagai altematif metode pengendalian terhadap penyakit jamur tanah untuk mengurangi kerusakan pada lingkungan. Salah satu agen pengendali hayati yang memiliki potensi antagonistik tinggi terhadap patogen tular tanah adalah Trichoderma sp. Trichoderma spp. telah diuji potensi antagonistiknya terhadap beberapa penyakit akar tanaman kehutanan. Penelitian ini menggunakan tiga isolat terpilih yaitu Trichoderma koningii (Ti), T. reesei (Tn) dan T. harziaman (T27). Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi (1) kemampuan isolat Tu Tn, dan T27 sebagai jasad antagonis/penghambat patogen tular tanah S. rolfsii secara in vitro, (2) kapasitas ketiga isolat Trichoderma spp. sebagai jasad pengendali hayati patogen tular tanah S. rolfsii secara in vivo dan (3) interaksi secara mikroskopis antara ketiga Trichoderma spp. dengan S', rolfsii secara in vitro. Untuk memenuhi tujuan tersebut dilakukan beberapa pendekatan, meliputi: (1) uji patogenisitas S. rolfsii terhadap semai tusam, (2) uji antagonistik Trichoderma spp. secara in vitro, (3) uji aktivitas fungisida secara in vitro dan (4) uji efektivitas Trichoderma spp. secara in vivo. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 5. rolfsii merupakan penyebab damping off. Tiga isolat Trichoderma yang diuji memiliki variasi kemampuan penghambatan terhadap jamur patogen S', rolfsii. T. koningii memiliki daya hambat 49,86% dari total luas koloni S. rolfsii sedangkan T. reesei dan T. harzianum memiliki daya hambat 100% dan 98,32%. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa pada hari kesembilan setelah pemberian Trichoderma spp. bersama-sama dengan S. rolfsii memberikan pengaruh yang tidak berbeda pada semai tusam. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mekanisme yang dominan pada penghambatan Trichoderma terhadap patogen adalah mikoparasit.

Pine seedling is known susceptible species of damping off during its succulent stage. Sclerotium rolfsii has been reported as one of potential pathogen causing damping off. Chemical control method to control the disease was believed unsafe for the environment. Biological control has been developed as alternate method against soil bom diseases to eliminate damage on the environment. One of the biological agents having high antagonistic potential against soil bom pathogen is Trichoderma sp. Trichoderma spp. has been tested antagonistic potential against several forest tree root diseases. The experiment used three isolates of Trichoderma. T. koningii (Ti), T. reesei (Tty) and T. harzianum (T27). The aimed of experiment were to evaluate (1) the capacity of three isolates of Trichoderma spp. as biocontrol agent against soil bom pathogen S. rolfsii in vitro, (2) the capacity of three isolates of Trichoderma spp. as biocontrol agent against soil-bom pathogen 5. rolfsii in vivo and (3) microscopic antagonistic interaction between the isolates of Trichoderma spp. with S. rolfsii in vitro. The objectives were achieved by several approaches, involving: (1) patogenicity test of S. rolfsii on pine seedling, (2) antagonistic in vitro test of Trichoderma spp., (3) inhibitory growth in vitro test of fungicide and (4) efectiveness test of Trichoderma spp. in vivo. The result showed that 5. rolfsii had high pathogenicity of causing damping off. The three isolates of Trichoderma tested had inhibitory capacity variation against 5. rolfsii. T. koningii inhibited 49,86% of the total colony area of S. rolfsii, whereas T. reesei and T. harzianum inhibited 100% and 98,32% of the same fungi respectively. The result of in vivo test showed that on the 9th day after Trichoderma spp. application together which 5. rolfsii gived no significant inhibitory' effect on pine seedling. The result also showed that the major mechanism by which Trichoderma inhibit pathogen was micoparacite.

Kata Kunci : Trichoderma spp., S. rolfsii, penghambatan.