Laporkan Masalah

PENGAWETAN BAMBU WULUNG SECARA DIFUSI DENGAN TERUSI UNTUK MENCEGAH SERANGAN RAYAP KAYU BERING CRYPTOTERMES CYNOCEPHALUS LIGHT

EKO SUPRIANTO, Sutjipto A. Hadikusumo, Y. Suranto

2002 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Bambu Wulung sebagai salah satu jenis bambu yang cukup potensial untuk digunakan sebagai bahan produk industri, mempunyai sifat yang relatif rentan terhadap organisme perusak, di antaranya yaitu rayap kayu kering C. cynocephalus. Oleh karena itu perlu perlakuan tertentu agar bambu dapat lebih tahan terhadap serangan organisme perusak tersebut. Pada penelitian ini dicoba metode pengawetan secara difusi dengan bahan pengawet terusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bahan pengawet dan lama difusi pada pengawetan bambu Wulung secara difusi dengan terusi terhadap penetrasi, absorpsi dan retensi bahan pengawet, serta dapat mengetahui perlakuan yang efektif untuk mencegah serangan rayap kayu kering C. cynocephalus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bambu Wulung segar utuh yang diawetkan secara difusi dengan bahan pengawet terusi selama 1, 3 dan 5 hari pada konsentrasi 0 %; 5 %; 7,5 % dan 10 %. Bambu yang telah diawetkan kemudian dibagi menjadi 3 bagian yaitu pangkal, tengah dan ujung. Dari tiap-tiap bagian dibuat contoh uji dengan ukuran 5 x 3 x tebal bambu. Contoh uji tersebut kemudian diserangkan pada rayap kayu kering C. cynocephalus yang sehat dan aktif. Tiap-tiap contoh uji diserangkan rayap sebanyak 50 ekor selama 12 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu konsentrasi bahan pengawet dan lama difusi. Parameter yang diamati meliputi penetrasi, absorpsi dan retensi bahan pengawet, mortalitas rayap dan intensitas serangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetrasi, absorpsi, retensi, pengurangan berat dan mortalitas secara nyata dipengaruhi oleh lama difusi. Faktor konsentrasi juga berpengaruh nyata terhadap hampir semua parameter, kecuali terhadap penetrasi dan absorpsi. Retensi mempunyai korelasi negatif dengan pengurangan berat, tetapi retensi berkorelasi positif dengan mortalitas. Konsentrasi 10 % dan lama difusi 5 hari secara umum memberikan hasil terbaik bagi setiap parameter, yaitu 12,60 m untuk penetrasi; 5,56 1 untuk absorpsi; 30,96 kg/m3 untuk retensi; 0,0011 g untuk pengurangan berat; dan 60,89 % untuk mortalitas, tetapi konsentrasi 7,5 % dan lama difusi 3 hari sudah cukup efektif untuk mencegah serangan rayap kayu kering C. cynocephalus.

Kata Kunci : Bambu Wulung, difusi, terusi, rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus Light

  1. S1-FKT-2002-106675-abstract.pdf  
  2. S1-FKT-2002-106675-bibliography.pdf  
  3. S1-FKT-2002-106675-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FKT-2002-106675-title.pdf