ANALISIS ASPEK BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA INDUSTRI KERAJINAN TUNGGAK JATI (Studi Kasus di Industri Kerajinan Tunggak Jati Koperasi Warga Kelompok Tani Hutan Sekar Jati Indah Desa Banjar Banggi, Ngawi)
SUTRISNO, Djoko Suhamo Radite, Sri Nugroho Marsoem
2002 | Skripsi | S1 KEHUTANANTunggak jati yang merupakan sisa hasil (bekas) tebangan marapu memberikan inspirasi pengrajin untuk dijadikan scbagai bahan baku kerajinan. Kehadiran industri kerajinan dengan bahan baku tunggak jati akan memberikan nilai tambah bagi bahan baku tersebut serta mampu menyerap tenaga kerja sehingga akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui aspek bahan baku dan tenaga kerja pada industri kerajinan tunggak jati serta beberapa aspek teknis yang berhubungan dengan bahan baku dan tenaga kerja, (2) mengetahui besamya nilai tambah dari bahan baku dan (3) mengetahui prospek perkembangan usaha dari industri kerajinan dengan bahan baku tonggak pada tahun-tahun mendatang. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk pembinaan dan pengembangan industri tunggak jati. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan rnetode deskriptif sebagai alat analisisnya. Teknis yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang artinya memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif. Data data penelitian dikumpulkan dengan cara pengamatan langsung dan melalui kuisioner yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari jenis barang yang dihasilkan, kebutuhan bahan baku, harga jual, pemasaran, jumlah tenaga kerja dan sistem pengupahan. Dari penelitian diketahui bahwa tunggak jati sebagai bahan baku industri kerajinan di Koperasi 'Varga KTH Sekar Jati Indah untuk tiap pengrajin adalah sebesar 31-32 unit setiap tahun. Besarnya nilai tambah yang dihasilkan masing masing produk adalah: meja ukir kelas biasa sebesar Rp 350.000 (47%), meja ukir kelas menengah sebesar Rp 1.000.000 (67%), meja ukir kelas istimewa sebesar Rp 1950.000 (78%) dan meja daun sebesar Rp 350.000 (70%). Secara finansial keuntungan perunit prduk berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 1.350.000 atau sekitar 29 % sampai 71 %.
Kata Kunci : Industri Kerajinan, Tunggak, Bahan baku, Tenaga kerja, nilai tambah