Laporkan Masalah

KADAR LAKTAT DALAM AIR KETUBAN DAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA PERSALINAN

m. villiandy s., dr. Irwan Taufiqur Rachman, SpOG(K.; dr. R. Detty Siti Nurdiati, MPH, PhD, SpOG(K)

2019 | Tesis-Spesialis | OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Latar Belakang: Pada persalinan normal, kesuksesan sampai terjadinya persalinan diperlukan kontraksi kuat yang terkoordinasi, yang bila terganggu dapat menghambat kemajuan persalinan dan berhubungan dengan morbiditas ibu dan tidak langsung ke bayi. Waktu persalinan menjadi lama, terjadi penumpukan asam laktat di dalam air ketuban sehingga secara langsung menyebabkan hipoksia pada bayi, dan terjadi asfiksia pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan, kerusakan otak dan kematian bayi setelah lahir. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam laktat di dalam air ketuban terhadap kejadian asfiksia bayi pada persalinan. Metode: Penelitian dengan desain kohort prospektif dengan mengklasifikasikan subjek penelitian menjadi partus normal dan partus tak maju, dilakukan pengambilan secara konsekutif. Dilakukan penelitian di RSUP dr. Sardjito, Puskesmas Jetis, Puskesmas Tegalrejo, dan RSUD Bantul mulai Maret 2018 sampai dengan November 2018. Kadar laktat dalam air ketuban diperiksa saat ketuban pecah spontan dan/atau amniotomi untuk akselerasi persalinan. Kemajuan persalinan di nilai dengan partograf. Data diolah dan dianalisis dengan SPSS 22. Dilakukan analisa univariat, bivariat dan multivariat untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil: Total sampel 78 subjek, masing masing 39 pada kelompok partus normal dan partus tak maju. Didapatkan hasil kadar laktat yang tinggi pada air ketuban mempunyai kecenderungan mengalami asfiksia bayi pada persalinan 1,23 (IK95%, 0,16-9,47) kali daripada pasien dengan kadar laktat yang rendah dalam air ketuban, namun hubungan ini secara statistik tidak bermakna (p>0,05). Faktor usia ibu melahirkan, paritas, indeks massa tubuh, dan berat bayi lahir tidak didapatkan perbedaan bermakna terhadap asfiksia bayi pada persalinan (P>0,05), namun waktu persalinan yang didapatkan perbedaan bermakna terhadap kejadian asfiksia bayi pada persalinan (p<0,05). Kekuatan penelitian ini hanya 40%. Kesimpulan: Pasien dengan kadar laktat tinggi dalam air ketuban memiliki risiko terjadinya asfiksia bayi pada persalinan sebesar 1,23 kali dibandingkan dengan pasien kadar laktat rendah dalam air ketuban, namun perbandingan ini secara statistik tidak bermakna.

Background: In normal labor, success until delivery requires strong coordinated contractions, which if disturbed can hinder the progress of labor and are associated with maternal morbidity and not directly to the baby. When labor lasts longer, there is a build up of lactic acid in the amniotic fluid which directly causes hypoxia in infants, and asphyxia occurs in newborns which can cause babies to die in the womb, brain damage and infant death after birth. Objective: This study aimed is to determine the effect of lactic acid in amniotic fluid on the incidence of asphyxia in infants in labor. Methods: The study was a prospective cohort design by classifying research subjects into normal delivery and non-progress labor, taking by consecutive retrieval. Research at RSUP dr. Sardjito, Puskesmas Jetis, Puskesmas Tegalrejo, and RSUD Bantul starting March 2018 to November 2018. Lactate levels in amniotic water are examined when the membranes rupture spontaneously and / or amniotomy for accelerated labor. Progress in labor is evaluated with partograph. Data was processed and analyzed with SPSS 22. Univariate, bivariate and multivariate analyzes were performed to determine the relationship between variables. Result: A total sample of 78 subjects, each of 39 in the normal delivery group and in non progress labor. The results of high lactate levels in amniotic fluid had a tendency to experience asphyxia in infants at 1,23 times (0,16-9,47, CI95%) than patients with low lactate levels in amniotic fluid, but this relationship was not statistically significant (p>0,05). Factors of maternal age, parity, body mass index, and birth weight did not show significant differences in asphyxia of infants at delivery (P>0,05), but the length of labor found significant differences in the incidence of asphyxia in delivery (p<0,05). The strength of this research is only 40%. Conclusion: Patients with high lactate levels in amniotic water had a risk of asphyxia at delivery of 1,23 times compared with patients with low lactate levels in amniotic fluid, but this comparison was not statistically significant.

Kata Kunci : Kadar Laktat Air Ketuban, Kemajuan Persalinan, Asfiksia, APGAR Skor/Lactate Level in Amniotic Fluid, Progress of Labor, Asphyxia, APGAR Score

  1. S2-2019-376624-abstract.pdf  
  2. S2-2019-376624-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-376624-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-376624-title.pdf