MONITORING KAPASITAS MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN BALKONDES DI KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN) BOROBUDUR

M SAIFUL ANWAR, Dr. Ambar Widaningrum, M.A

2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Studi ini bertujuan untuk monitoring kapasitas masyarakat dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata melalui pembangunan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di KSPN Borobudur. Pembangunan Balkondes bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi lokal dan juga sebagai langkah untuk menarik kunjungan wisatawan. Kebijakan ini merupakan inisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai respon dari arahan presiden dalam mendorong percepatan pembangunan pada tahun 2016 di sektor pariwisata Implementasi kebijakan program pengembangan pariwisata melalui pembangunan Balkondes ini sudah berjalan lebih dari 2 tahun. Akan tetapi, terdapat fenomena yang terjadi di lapangan mengenai kondisi kapasitas masyarakatnya. Pernyataan tersebut dikuatkan dengan hasil penelitian dari Lestari (2017) yang mengangkat tentang model Corporate Social Responsibility (CSR) pengembangan pariwisata di Balkondes Borobudur sebagai obyek penelitian. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa adanya permasalahan mengenai kondisi kapasitas masyarakat di KSPN Borobudur.Hasil penelitian tersebut sejalan dengan temuan awal yang di dapatkan oleh peneliti.Untuk mengetahui kondisi kapasitas masyarakat, peneliti menggunakan rujukan teori dari Foster-Fishman, et. al (2001), yang menjabarkan ada empat elemen kapasitas masyarakat yang harus dimiliki oleh kelompok masyarakat yaitu: kapasitas berorganisasi, kapasitas keanggotaan, kapasitas relasi, dan kapasitas pemahaman program. Melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, peneliti berupaya untuk memahami dan menyelidiki lebih dalam terkait kapasitas masyarakat dalam implementasi kebijakan program pembangunan Balkondes. Lokasi yang dijadikan obyek penelitian di Desa Wanurejo, Kembanglimus dan Kebonsari. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, walaupun setiap desa memiliki karakteristik masing-masing, tetapi secara garis besar kondisi kapasitas masyarakat di KSPN Borobudur belum memenuhi kriteria elemen kapasitas masyarakat. Adapun faktor yang mempengaruhi kondisi kapasitas masyarakatnya di ketiga lokasi penelitian yaitu Desa Wanurejo, Kembanglimus, dan Kebonsari, secara garis besar dipengaruhi oleh: komunikasi internal antar masyarakat desa, kepentingan politik untuk menjadi kepala desa, perubahan sosial-politik dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, dan kecemburuan sosial. Kemudian, implementasi kebijakan program pembangunan Balkondes ini, jika melihat dari latar belakangnya, bisa dikatakan sebagai peluang untuk menyejahterakan masyarakat KSPN Borobudur. Namun, dalam implementasinya tidak memperhatikan bagaimana kondisi kapasitas masyarakat sebagai kelompok sasaran. Sehingga implementasinya bisa dikatakan tidak terimplementasikan dengan baik (poorly implemented policy).

This study aimed to monitor community capacity in the policy implementation of the of tourism development through the establishment of Village Economic Center (Balai Ekonomi Desa (Balkondes) at KSPN of Borobudur. The establishment of the Balkondes aimed to stimulate the growth of local economies and to attract tourist visits. This policy is the initiation of the Ministry of State-Owned Enterprises (SOEs) in response to the president�s instruction to encourage the acceleration of development in 2016 in the tourism sector. The policy implementation of the tourism development program through the establishment of the Balkondes program has been carrying out for more than two years. Nonetheless, some phenomena occur in the field regarding the condition of the community capacity. This statement is supported by the results of the research study conducted by Lestari (2017) about the model of Corporate Social Responsibility (CSR) of tourism development in the Balkondes of Borobudur as the research object. The results of the study showed that there are problems regarding the condition of the community capacity in KSPN of Borobudur. These results are in line with the initial findings obtained by the researcher. To find out the state of the community capacity, the researcher used a theoretical reference by Foster-Fishman, et al. (2001), which outlines four elements of community capacity that must be owned by community groups including member capacity, organizational capacity, relational capacity, and programmatic capacity. Utilizing qualitative research methods with a case study approach, the researcher attempted to comprehend and investigate the community capacity in the policy implementation of the Balkondes program more deeply. The locations used as the research objects are located in the Wanurejo, Kembanglimus, and Kebonsari Villages. This study concludes that, even though each village has distinctive characteristics, broadly speaking, the condition of community capacity in the KSPN of Borobudur does not meet the criteria of the elements of community capacity. The factors that influence the condition of the community capacity in the three research locations of the Wanurejo, Kembanglimus, and Kebonsari Villages are primarily affected by internal communication between village communities, political interests to become village heads, socio-political changes in the order of community life, and social jealousy. Then, seen from its background, the policy implementation of the Balkondes program can be said as an opportunity to improve the welfare of the community at KSPN of Borobudur. However, in its implementation, it does not pay attention to the condition of the community capacity as the target group. Hence it can be said as a poorly implemented policy.

Kata Kunci : Kata kunci: implementasi kebijakan, kapasitas masyarakat, balkondes, pariwisata