ANALISIS POTENSI DAN PEMANFAATAN AIR PANAS PANCURAN TUJUH DI WANA WISATA BATURADEN

IBNU HAJAR, Dr. Ir. Chafid Fandeli, MS., Ir. Sri Astuti Soedjoko

2001 | Skripsi | S1 KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh obyek wisata alam Pancuran Tujuh yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Obyek penelitian ini meliputi potensi wisatawan, potensi debit dan kandungan belerang dalam air, nilai potensial dan aktual dari pemanfaatan air oleh wisatawan, serta kemungkinan alternatif pemanfaatan dan pengembangan fasilitas obyek wisata di masa depan. Untuk menganalisis atau mengidentifikasi potensi wisatawan dan alternatif-alternatif pemanfaatan air panas Pancuran Tujuh tersebut, dilakukan pengamatan secara langsung di lapangan, penyebaran kuisioner kepada wisatawan dan masyarakat sekitar dengan metode accidental sampling, dan wawancara dengan petugas pengelola, wisatawan serta masyarakat. Potensi debit air diukur dengan metode volumetrik. Kandungan belerang dalam air diketahui dengan menggunakan metoda analisa Spektrometer UV-VTS. Wisatawan yang datang didominasi oleh usia muda dengan tingkat pendidikan SLTA dan Perguruan Tinggi, pekerjaan atau profesi sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai swasta dan wiraswasta. Frekuensi kunjungan lebih dari satu kali dan waktu kunjungan sebagian besar pada hari minggu atau libur. Pola kunjungan secara rombongan atau masal {mass tourism), dengan lama kunjungan rata-rata 2-3 jam dan tujuan utama adalah untuk rekreasi. Daerah asal wisatawan secara garis besar terbagi dua yaitu dalam negeri (96%) dan mancanegara (4%). Potensi debit air panas rata-rata selama pengamatan adalah sebesar 0,01543 m3/detik atau 1333,152 m'Vhari (merupakan nilai potensial). Apabila dilakukan penilaian dengan pendekatan WTP sebesar Rp. 1000 maka di peroleh nilai potensial sebesar Rp. 15.430/detik atau Rp. 479.934.720.000/tahun, dan nilai aktual sebesar Rp. 40.073.000/tahun (0,0084% dari nilai potensial). Dengan kandungan belerang dalam air adalah sebesar 230,853 ppm. Berdasarkan analisis, alternatif kegiatan pemanfaatan dan pengembangan yang dapat dilakukan dimasa depan antara lain: •Menjual air panas belerang dan serbuknya sebagai souvenir dalam kemasan. •Menjual air panas belerang ke hotel/villa/penginapan yang ada di kawasan resort wisata Batu Raden, dengan bentuk pengusahaan seperti PDAM •Mengembangkan fasilitas pendukung rekreasi, antara lain : membangun kolam renang air panas belerang, kolam lumpur belerang untuk bermain anak-anak, dan mengadakan fasilitas pijat dengan air panas belerang serta faslitas medik terapi bagi wisatawan dengan pendekatan budaya masyarakat sekitar.

This research is conducted to measure the potential values of the natural attraction “ Pancuran Tujuh” which has yet to be optimally developed. The objects of this research consists of tourist potential, rate of water flow potential and the sulfur content of water, potential values and the actual uses of water for the tourist, and the possibilities of alternative uses and development in the future. To find out the source of potential hot water of “ Pancuran Tujuh”, a session of direct field work was conducted, the dissemination of questionnaire sheets to the tourists and local people with the accidental sampling method, and the interview with the resort officials, tourist and the local people. The rate of flow potential was measured with the volumetric method. The sulfur content within the water was analyzed using the Spectrometer UV-V1S. Tourists coming to the water spring is dominated to those of young age and come from a secondary school and university, private employees, and entrepreneurs. The visiting frequency ranges of more than once and producing that peak number mostly on Sundays and holidays. The mass tourism method with an average duration time of visit two until three hours and main objectives: recreation, still rated the biggest portion from tourists. Originality of tourist mainly is categorized in two: national (96%)and international (4%). The results of the observation revealed that the rate of hot water flow potential adds an average of 0,01543 m3/minute or 13333,152 m3/day (potential value). If the WTP (Willingness To Pay) approach was recommended as an amount of Rp. 1000/liter, the potential value would be Rp.15.430/minute or Rp.479.934.720.000/year, with the actual value of Rp.40.073.000/year (0,0084% from the potential value). The sulfur content in the water shows an amount of 230,853 PPM. Beneficial activities and development which are recommended in the future are: •To sell hot sulfur water and it’s powder in containers as tourist souvenirs. •To sell hot water resource to the local villas/hotelsAodges in the Baturaden resort area •Expand the recreation facilities and utilities, such as: constructing a hot water swimming pool, sulfur mud pool for children, and provide massage using the hot sulfur water

Kata Kunci : -