KARAKTERISTIK HABITAT BERTELUR BURUNG MALEO ( .Macrocephalon maleo SALE MULLER 1846) DI SUAKA MARGASATWA BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA
LAODE NUR ALAM NDOAKA, Djuwantoko, Emy Poedjirahajoe
2001 | Skripsi | S1 KEHUTANANTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik habitat tempat bertelur burung maleo di Suaka Margasatwa Buton Utara yang meliputi sebaran burung maleo, tekstur dan ukuran pertikel tanah pembentuk sarang bertelur, temperatur, kelembaban dan pH tanah tempat bertelur serta jenis satwa lain yang berada di lokasi penelitian yang menjadi pemangsa bagi burung maleo. Burung maleo (Macrocephalon maleo SALL MULLER 1846) merupakan satwa liar yang khas dan merupakan satwa endemik Sulawesi. Kekhawatiran akan punahnya jenis burung ini telah mulai dirasakan sejak adanya kegiatan penduduk yang mulai memasuki kawasan habitat bertelur burung maleo dengan membangun perkampungan ataupun mengambil hasil hutan di sekitar habitat bertelur burung maleo dan dengan sengaja mengambil telur-telur burung yang oleh induk burung maleo hanya dikubur di dalam pasir dan ditinggalkan sehingga memudahkan telur tersebut dimangsa binatang ataupun diambil oleh manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode jalur (transek) yang diletakkan secara purpose sampling (pengambilan data yang diarahkanj.Data penunjang lain yang diperlukan yaitu data primer yang meliputi jenis-jenis vegetasi yang ada dilokasi, tekstur dan ukuran partikel tanah pembentuk sarang bertelur, temperatur dan kelembaban tanah serta pH tanah, kedalaman dan lebar lubang bertelur dan satwa liar lain yang berada di lokasi penelitian sedangkan data sekunder meliputi letak, luas dan status lokasi, peta topografi dan peta vegetasi, data iklim dan curah hujan dan literatur yang berhubungan dengan penelitian.. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa burung maleo dalam melakukan aktivitas lebih menyukai pohon-pohon yang berada pada stratum B dan C yaitu pohon dengan ketinggian 4 - 3 0 m. Hasil analisis tekstur tanah pembentuk sarang burung maleo menunjukkan bahwa tekstur tanahnya adalah pasir (84,19% - 92,21%). Untuk temperatur tempat bertelur burung maleo berkisar antara 27,5°C - 32,0°C sedangkan kelembaban berkisar antara 84,5 % - 95,0 %. Satwa liar lain yang berada dilokasi penelitian yang menjadi pemangsa yaitu Babi hutan (Sus sp), Elang bondol ( Haliatus indicus) dan Soa-soa (Varanus indicus ).
Kata Kunci : Karakteristik habitat bertelur