Laporkan Masalah

Perburuan Buaya Air Tawar Irian (Crocodylus novaguineae Schneider) oleh Masyarakat Tradisionai Taman Nasionai Wasur

Rama Ardana, Achmad Sulthoni, Lies Rahayu W.F.

2001 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Fauna yang terdapat di Taman Nasional Wasur memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, tidak hanya dari segi ekonomi, wisata, botani, tetapi juga budaya. Penelitian ini berusaha mendokumentasi perikehidupan pemburu buaya air tawar irian (Crocodylus novaguineae Schneider) serta keterikatannya dengan sosial-ekonomi budaya setempat. Metode dasar yang dipergunakan dalam pembahasan sosial-ekonomi-budaya masyarakat adalah metode deskriptif. Pengumpulan data mengenai deskripsi sosial ekonomi-budaya masyarakat sekitar yang terkait dengan kehidupan buaya air tawar irian dilakukan dengan cara wawancara terbuka dan angket. Pemilihan sampel dilakukan dengan pencuplikan tertuju (purposive sampling). Analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat persepsi dan partisipasi masyarakat adalah analisis deskriptif kuaiitatif. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian panjang mengenai kehidupan para pemburu buaya di Desa Tomerau dan Yereu akan diuraikan sebagai berikut: angka perburuan buaya di ke dua desa adalah 207 ekor buaya selama 14 tahun, atau rata-rata 14,8 ekor/tahun. Pendapatan dari perburuan buaya di Desa Tomerau menyumbang 12,5% dari total pendapatan pemburu buaya, sementara di Desa Yereu hanya 8%. Angka ini menunjukkan kecilnya kontribusi perburuan buaya pada kehidupan keluarga. Komersialisasi kulit buaya mempengaruhi kebudayaan masyarakat dan teknik melakukan perburuan buaya. Telah ada mekanisme konservasi berupa hukum adat sasi yang dapat mengontrol tingkat pemanenan buaya di suatu areal, tetapi belum ada integrasi antara hukum konstitusional dengan hukum adat yang berlaku.

Kata Kunci : Buaya air tawar, fauna, pemburuan

  1. S1-FKT-2001-81522-abstract.pdf  
  2. S1-FKT-2001-81522-bibliography.pdf  
  3. S1-FKT-2001-81522-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FKT-2001-81522-title.pdf