Laporkan Masalah

EFEKTIVITAS PENYEDIAAN RUSUNAWA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KABUPATEN MAGELANG Kasus Rumah Susun Sederhana Sewa Gunungpring dan Rumah Susun Sederhana Sewa Gulon

GAYUHANI DWI ASTUTI, Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D

2018 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pada tahun 2016, Kabupaten Magelang menjadi salah satu lokasi pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) oleh pemerintah pusat melalui Program Satu Juta Rumah. dua diantaranya berlokasi di Desa Gunungpring dan Gulon. Penyediaan rusunawa oleh pemerintah pusat tersebut dipercaya sebagai salah satu jalan keluar untuk penanganan permukiman kumuh perkotaan serta pemecahan masalah keterbatasan lahan sekaligus memberikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tempat hunian yang layak dan terjangkau. Namun pada kenyataannya, di Kabupaten Magelang masalah permukiman kumuh dan keterbatasan lahan belum menjadi kendala yang cukup serius. Masalah lain muncul ketika sampai dengan tahun 2018, kedua rusunawa tersebut belum berstatus milik pemerintah daerah. Akibatnya, paguyuban penghuni menjalankan pengelolaan secara mandiri. Penyediaan rusunawa bagi MBR di Kabupaten Magelang diindikasi belum sesuai target peruntukan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penyediaan rusunawa bagi MBR di Kabupaten Magelang. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deduksi menggunakan model analisis gabungan dengan skenario analisis kuantitatif mendukung analisis kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara dan kuisioner dengan pemilihan sampel menggunakan metode random sampling. Data kualitatif di analisis dengan memaknai data-data yang berupa hasil wawancara, kuisioner dengan pertanyaan terbuka, dan observasi. Karena sifatnya sebagai pendukung, maka analisis untuk data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa penyediaan Rusunawa Gunungpring dan Gulon di Kabupaten Magelang bagi MBR belum efektif secara ketepatan sasaran penghuni, peningkatan kualitas hidup, serta akseptabilitas, tetapi efektif dalam keterjangkauan dan aksesibilitas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektifnya rusunawa adalah faktor harga sewa dan lokasi tempat kerja. Faktor kenyamanan dan pengelolaan berpengaruh terhadap belum efektifnya penyediaan rusunawa.

In 2016, Magelang Regency became one of the locations for the construction of simple rental walk-up flats by the central government through the One Million Houses Program. two are located in Gunungpring and Gulon villages. Provision of simple rental walk-up flats by the central government is needed one way out to manage slum settlements and settlement of land issues while providing low-income communities for decent and affordable shelter. But on the agreement, in Magelang Regency, the problem of slums and land allocation has not been a serious priority. Another problem arises until 2018, these two simple rental walk-up flats have not yet been owned by the regional government. As a result, managing a community of simple rental walk-up flats. Provisioning for low-income communities in Magelang Regency is indicated that it has not met the intended allocation. This study discusses to explain the problems and factors that influence the provision of flat for low-income communities in Magelang Regency. The study was conducted by supporting deduction using a combined analysis model with a quantitative analysis scenario supporting qualitative analysis. Data collection through interviews and questionnaires with sample selection using the random sampling method. Qualitative data is analyzed by interpreting data consisting of interviews, questions with open questions, and observations. Because of its nature as a supporter, the analysis for quantitative data uses descriptive analysis. This study found that the provision of simple rental walk-up flats Gunungpring and Gulon in Magelang Regency for low-income communities has not been effective in the targeting of residents, improved quality of life, and acceptability, but was effective in affordability and accessibility. As the factors that influence the effectiveness of simple rental walk-up flats are factors of rental prices and location of workplaces. Comfort and management factors for providing ineffective simple rental walk-up flats.

Kata Kunci : efektivitas, Kabupaten Magelang, masyarakat berpenghasilan rendah, rumah susun sederhana sewa

  1. S2-2018-419398-abstract.pdf  
  2. S2-2018-419398-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-419398-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-419398-title.pdf