ASPEK PAKAN DALAM PENGELOLAAN KONSERVASIEX-SITU SATWA RUSA INDONESIA DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR
MARETHA HERMAWATI, Djuwantoko, Supriyadi
2000 | Skripsi | S1 KEHUTANANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek pakan dalam pengelolaan konservasi satwa rusa Indonesia yang ada di Kebun Binatang Surabaya. Khususnya perilaku makan dan kebutuhan/konsumsi pakannya pada setiap jenis rusa Indonesia yang ada di Kebun Binatang Surabaya tersebut. Penelitian terhadap perilaku makan menggunakan METODQ focal sampling dengan mengambil tiga individu setiap jenisnya yaitu jantan, betina dan anak yang dibandingkan dengan perilaku istirahat dan perilaku lainnya. Kebutuhan/konsumsi pakan dengan menggunakan rumus jumlah pakan sebelum diberikan dikurangi dengan sisa pakan yang telah diberikan. Data yang diperoleh dianalisis secara diskriptif kuantitatif dengan tampilan tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rusa Timor menggunakan waktu untuk makan 164’55” atau 36,71% daripada rusa Sambar 86’35” atau 16,03% dan Bawean 131’45” atau 24 ,4% di antara perilaku istirahat dan perilaku lainnya. Anak rusa (belum reproduktif ) melakukan aktivitas makan kebih rendah pada umumnya dari pada jantan dan betina (reproduktif). Jenis pakan hijauan (utama) yang diberikan Kebun Binatang Surabaya selama penelitian adalah kangkung (lpomea aquatica) dan rumput kremah (.Althernantera sessilis ), sedangkan pakan tambahannya adalah pellet Gemuk A, ketela rambat (lpomea batatas), wortel ( .Dancus carota ) dan pisang (Musa parudisiaca ). Kebutuhan/konsumsi pakan harian rusa berbeda-beda, rusa Sambar perekor membutuhkan 11,26 kg, rusa Timor sebanyak 9,9 kg/ekor dan rusa Bawean 4,85 kg/ekor.
The aim of this research was to find out the consumption aspect of Indonesian deer in conservation management in Surabaya Zoo. Especially consumption behaviour and requirement in every species of Indonesian deer there. The consumption behaviour research used focal sampling method by taking in every species, one male, one female and one young deer, they will be compared with they rest behaviour and others behaviour. Consumption requirement research used the difference between food given before and after consumpted. Datas taken were analyzed with discriptive quantitative and shown with tables and charts. Result showed that Timor deer took the longest time to eat 164’55” or 36 ,71% between resting behaviour and others behaviour, longer than Bawean 131’45” or 24 ,4% and Sambar deer 86’35” or 16,03%. Young deer (unreproductive) showed the lowest eating activity between the male and female one (reproductive).Green food given during the research were kangkung (Ipomea aquatica) and kremah (Althernantera sessilis ). The additional were pellet fatty A, sweet potato (Ipomea batatas ), carrot (.Dancus carota) and banana {Musa paradisiaca ). Daily consumption requirements were different among those three specieses, Sambar deer needed 11,26 kg , Timor deer needed 9,9 kg and Bawean deer 4,85 kg.
Kata Kunci : Ex-situ, konservasi, pakan, satwa