PENGELOMPOKAN KOMUNITAS HUTAN MUSIM DI TAMAN NASIONAL BALURAN JAWA TIMUR

Satyawan Pudyatmoko, Djoko Marsono, Soewarno HB

1995 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Tujuan utama pengelolaan taman nasional adalah menyela matkan keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan setinggi mungkin. Penelitian vegetasi sebagai habitat satwa liar merupakan hal penting untuk mencapai tujuan itu. Penelitian ini dilakukan terhadap komunitas hutan musim di Taman Nasional Baluran Jawa Timur terutama pada komposisi dan struktur jenisnya. Aspek - aspek komunitas yang diteliti antara lain komposisi jenis, kemelimpahan jenis, keaneka¬ ragaman denis dan pengelompokan komunitas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah "metode perbandingan areal dengan areal". Jenis - jenis tumbuhan pada areal penelitian diamati dan dikelompokkan menurut tingkat pertumbuhannya yang meliputi semai, sapi han dan pohon. Parameter - parameter yang diukur pada penelitian ini adalah jumlah jenis, kerapatan tiap jenis, diameter dan luas bidang dasar tumbuhan. Data dianalisis dengan analisis vegetasi dan analisis tandan. Rumus "Koe fisien Komunitas Sorensen" digunakan pada pembuatan dendrogram untuk menempatkan sampel - sampel yang mirip ke dalam tandan tandan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa vegetasi tingkat semai dapat dikelompokkan menjadi dua komunitas pada koe fisien komunitas 41 persen. Di sisi lain pada vegetasi sapihan dan pohon dijumpai tiga komunitas yang berbeda pada koefisien komunitas 45 persen. Dengan demikian dengan analisis tandan dapat diketahui adanya perbedaan pengelompokan komunitas tiap tingkat hidup yang berbeda.

The main objective of the management of national park is to save plants and animals diversity as high as possible. Research on vegetation as a habitat of wild life is impor¬ tant to realize this. The community of monsoon forest at Baluran National Park East Java was particularly investi¬ gated on it's species composition and structure. This study conducted to describe several aspects of community such as species composition, species abundance, species diversity and community classification. The method of this research was "side by side compari¬ son method". The species of plants which found in the study area were observed and grouped based on the stage of growth. Those were seedling, sapling and tree that measured on the parameters of number of species, density of each species, diameter and basal area of the plants. The data was analyzed by vegetation analysis and cluster analysis. In the cluster analysis the formula of "Sorensen's Community Coefficient was used to build dendrogram in order to place the similar samples into clusters. The result of this study showed that the vegetation of seedling stage could be classified into two communities based on the community coefficient , of 41 per cent. In the other part on the sapling and tree stage found three dis¬ tinct communities at 45 per cent level. So, by cluster analysis could be interpreted that the classification of plant communities were not similar for the different stage of growth.

Kata Kunci : Hutan musim, pengelompokan komunitas,