Laporkan Masalah

STRUKTUR KONSTRUKSI DAN TRANSMISI MEMORI DALAM BETWEEN SHADES OF GRAY KARYA RUTA SEPETYS

UCI ELLY KHOLIDAH, Prof. Dr. Faruk, S.U.

2019 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Lithuanian ethnic cleansing merupakan peristiwa penangkapan, pendeportasian, pemenjaraan, hingga pembunuhan massal yang dilakukan oleh Uni Soviet saat rezim kepemimpinan Joseph Vissarionovich Stalin atas Lithuania. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah deportasi paksa sejumlah besar penduduk Lithuania ke Siberia. Beberapa di antara mereka yang ditargetkan untuk ditangkap akhirnya berhasil melarikan diri ke luar negeri dan menetap di sana; seperti yang dilakukan oleh Jonas Sepetys dengan pergi ke Amerika. Cucunya yang bernama Ruta Sepetys kemudian terinspirasi dari kisah hidup kakeknya dan menghasilkan sebuah novel fiksi berjudul Between Shades of Gray. Menilik awal mula penciptaan novel ini maka Between Shades of Gray termasuk dalam karya postmemory. Karya seperti ini umumnya diinisiasi dengan adanya transmisi traumatis atas kejadian malapetaka besar yang ditransmisikan dari penyintas atau generasi sebelumnya. Dalam kasus ini, pengarang justru menerima memori menyenangkan dari kakeknya dan menghasilkan sebuah karya fiksi dengan latar belakang mengenai peristiwa itu. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan konsep postmemory yang dicetuskan oleh Marianne Hirsch. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur konstruksi novel Between Shades of Gray dan transmisi memori yang terjadi pada pengarang. Setelah diketahui hasilnya maka dapat dilihat bagaimana struktur identifikasi yang terjadi dalam diri pengarang. Berdasarkan konsep teori postmemory dari Marianne Hirsch, transmisi memori yang terjadi dari penyintas atau generasi sebelumnya kepada agen postgeneration menghasilkan postmemory familial dan afilialtif. Di dalamnya, juga terdapat proses perjalanan kembali yang berperan penting dalam menghubungkan kembali bagian-bagian yang terpisah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan, relasi efek, deskripsi historis, dan kausal. Hasil penelitian memperlihatkan adanya humanisme etnik yang dikonstruksi pengarang melalui novelnya. Konstruksi yang demikian menunjukkan bahwa yang terpenting dalam transmisi yang diterima pengarang yaitu tentang identitasnya sebagai Lithuanian. Hal tersebut disebabkan karena transmisi familial dari kakeknya; sedangkan perjumpaan pengarang dengan buku-buku sejarah Lithuania termasuk dalam transmisi afiliatif. Setelah proses transmisi, pengarang mengalami implicit crisis identitas yang mengantarkannya pada perjalanan kembali yang sekaligus membuatnya menerima transmisi "familial-afiliatif" tentang deportasi Siberia yang terjadi pada saudara-saudaranya. Oleh karena itu, pengarang mengalami implicit crisis rasa bersalah dan membuatnya memutuskan untuk sekali lagi melakukan perjalanan kembali. Pada perjalanan kembali kali ini, pengarang menerima transmisi afiliatif melalui wawancara dan eksperimen. Setelah momen ini, pengarang mengalami puncak krisis yang berupa keinginan vs kenyataan. Untuk menyelesaikan puncak krisis tersebut, pengarang merampungkan karyanya sekaligus menghadirkan konteks forgiving but not forgetting di dalamnya. Kespesifikan transmisi dan krisis yang dialami pengarang berpengaruh terhadap identifikasi yang terjadi. Pada awalnya pengarang mengalami identifikasi heteropatik lalu dilanjutkan dengan simulative-idiopatic identification dan akhirnya kembali pada identifikasi heteropatik.

Lithuanian ethnic cleansing is an event of arrest, deportation, imprisonment, and mass murder by Soviet Union during Joseph Vissarionovich Stalin regime in Lithuania. During his regime, thousands Lithuanians were deported by force to Siberia. Stalin made them migrate to a far, unpleasant place and harsh weather. It was just a few of them made their way to flee abroad and settle there; as Jonas Sepetys did by going to America. Years later, his granddaughter, Ruta Sepetys was inspired by his grandfather's life story and wrote a novel entitled Between Shades of Gray. By considering the beginning of this novel, Between Shades of Gray belongs to postmemory works. These are generally initiated by traumatic transmission due to catastrophe transmitted from survivors or previous generations. In this case, author actually receives pleasant memories from her grandfather and wrote a novel based on that event as background of the story. Thus, this study uses postmemory concept by Marianne Hirsch. This study aims to reveal the construction structure Between Shades of Gray and memory transmission experienced by Ruta Sepetys as the author. According to the result, it defines how author identification occurs. Based on postmemory theory, memory transmission that happens from survivor or previous generation to postgeneration agent produces familial and affiliative postmemory. There is also return journey process that also plays important role in reconnecting separate parts. The research methods used in this study are comparative, effect relation, historical descriptive and causal method. The results of this research indicate that the author constructed ethnic humanism through her novel. Such construction shows that the most important thing in transmission experienced by author is about her identity as Lithuanian. This is caused by familial transmission from her grandfather; while author encounter with Lithuanian history books is included in affiliative transmission. After transmission process, author experiences an implicit crisis of identity which leads her on return journey; which at the same time makes her accept "familial-affiliative" transmission about Siberian deportation that occurs to her extended family. Therefore, author experiences implicit crisis of guilt and decides to do return journey again. On this return journey, author receives affiliative transmission through interview and experiment. After this moment, author experiences crisis climax because there is contradiction between desire vs. reality. In order to resolve crisis climax, the author finishes her work and at the same time presents forgiving but not forgetting context in it. The uniqueness of transmission and crisis during this process affect her identification. First, author experiences heteropatic identification, followed by simulative-idiopathic identification, and goes back to heteropatic identification.

Kata Kunci : postmemory, transmisi, krisis, perjalanan kembali, forgiving but not forgetting, identifikasi

  1. S2-2019-404378-abstract.pdf  
  2. S2-2019-404378-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-404378-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-404378-title.pdf