Peran Konformitas Teman Sebaya dan Regulasi Emosi Terhadap Kecenderungan Perilaku Agresif Pada Remaja
RADEN AJENG CINTYA NIVANDA LINDILALITYA, Dr. Wisjnu Martani, S.U., Psikolog
2019 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIPerilaku agresif merupakan suatu bentuk permasalahan yang serius, terutama di kalangan remaja. Perilaku agresif dapat memberikan dampak negatif, baik bagi korban maupun pelaku. Salah satu penyebab perilaku agresif pada remaja adalah konformitas remaja terhadap kelompok teman sebayanya. Selain itu, kemampuan regulasi emosi remaja juga dapat menjadi prediktor dari kecenderungan perilaku agresif remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konformitas teman sebaya dan regulasi emosi terhadap kecenderungan perilaku agresif pada remaja. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: konformitas teman sebaya dan regulasi emosi berperan dalam memprediksi kecenderungan perilaku agresif pada remaja. Jumlah subjek secara keseluruhan adalah 113 orang remaja (40 laki-laki dan 73 perempuan). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa konformitas teman sebaya dan regulasi emosi secara bersama-sama dapat memprediksi kecenderungan perilaku agresif pada remaja (F=17.408; p<0.05). Konformitas teman sebaya dan regulasi emosi secara bersama-sama memberikan kontribusi peran sebesar 24% terhadap kecenderungan perilaku agresif. Konformitas teman sebaya memberikan kontribusi peran sebesar 0.29% (t=0.177; p>0.05) terhadap perilaku agresif, sedangkan regulasi emosi memberikan kontribusi peran sebesar 23.77% (=-5.488; p<0.05). Dengan kata lain, konformitas teman sebaya kurang berperan dalam memprediksi perilaku agresif pada remaja, sedangkan regulasi emosi berperan secara signifikan dalam memprediksi perilaku agresif pada remaja. Mengenai hubungan, diketahui bahwa regulasi emosi berhubungan negatif dengan perilaku agresif.
Aggressive behavior is a form of serious problem, especially among adolescents. Aggressive behavior might give negative impact for both victims and perpretrators. One of the causes of adolescent's aggressive behavior is adolescent's conformity to his/her peers. Besides, adolescent's emotion regulation capability could become a predictor of their aggressive behavior tendencies. The aim of this study is to determine the role of peer conformity and emotion regulation toward adolescent's aggressive behavior tendencies. The hypotheses of this study is that peer conformity and emotion regulation play a role in predicting adolescent's aggressive behavior tendencies. Total number of subjects are 113 adolescents (40 males and 73 females). The data was analyzed using multiple regression method. Results of analysis show that peer conformity and emotion regulation are simultaneously able to predict adolescent's aggressive behavior tendencies (F=17.408; p<0.05). Peer conformity and emotion regulation simultaneously give 24% contribution toward aggressive behavior. Peer conformity give 0.29% (t=0.177; p>0.05) contribution toward aggressive behavior, whereas emotion regulation give 23.77% (t=-5.488; p<0.05) contribution toward aggressive behavior. In other words, peer conformity lacks of role in predicting adolescent's aggressive behavior tendencies, whereas emotion regulation has a significant role in predicting adolescent's aggressive behavior tendencies. Results of analysis also show that emotion regulation has negative correlation toward aggressive behavior.
Kata Kunci : remaja, perilaku agresif, konformitas, regulasi emosi