FILANTROPI ISLAM DAN KONVERSI AGAMA (Studi Pada Mualaf Center Yogyakarta dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat)
ARI DYAH SINTA T.A, Dr. M.Falikul Isbah,GD,Soc.MA
2019 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGIAbstrak Saat ini, filantropi sering dipahami sebagai praktik pengelolaan dana untuk pemberdayaan ekonomi kaum miskin, pendirian sarana-sarana fisik seperti sekolah, pondok pesantren, dan rumah sakit. Beberapa studi tentang topik telah membahas aspek sejarah dan perkembangan kelembagaan (Fauzia 2013), kaitan filantropi Islam dengan gerakan dakwah Islam secara umum serta konteks sosial-politik yang melingkupinya (Latief 2012; 2016), serta kiprah filantropi Islam dalam tanggap bencana di tengah masyarakat yang plural (Sakai dan Isbah 2014). Riset ini memotret sisi lain, yakni keterlibatan dan strategi Lembaga filantropi Islam dalam gerakan dakwah terhadap mualaf. Data dalam thesis ini dikumpulkan melalui serangkain riset lapangan pada Mualaf Center Yogyakarta (MCY), Dompet Duafa dan Rumah Zakat di Yogyakarta. Riset ini menemukan bahwa Mualaf Center Yogyakarta dalam melakukan pembinaan dan pendampingan bekerja sama dengan LAZ Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat. MCY lebih melakukan pembinaan dalam aspek spiritual dan psikologi mualaf, sedangkan untuk pendampingan dalam upaya penguatan ekonomi mualaf dilakukan oleh LAZ Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat. Tujuan dari pembinaan aspek spiritual mualaf sebelum melakukan syahadat ialah memperkuat keyakinan calon mualaf, sedangkan pembinaan setelah syahadat bertujuan untuk membentengi mualaf dengan akidah-akidah Islam supaya tidak mudah dimurtadkan kembali. Selanjutnya, pendampingan mualaf dalam aspek ekonomi bertujuan untuk penguatan ekonomi mualaf. Dinamika yang dirasakan mualaf sebelum mendapatkan pendampingan mualaf mengalami kesulitan dalam menjalankan perintah-perintah Islam, seperti salat, puasa, wudu, dan lain-lain. Setelah mendapatkan pendampingan mualaf menjadi paham tentang bagaimana menjalankan perintah Islam. Selain itu, mualaf juga tidak sendirian dalam menghadapi kehidupan barunya, karena MCY menjadi keluarga baru mualaf yang siap membantu permasalahan mualaf. Mualaf merasa terlindungi dan terjamin dari segi kesehatan, pendidikan, perekonomiannya karena mendapat bantuan dari MCY, LAZ Dompet Dhuafa, dan Rumah Zakat. Mualaf semakin yakin dan teguh keimanannya terhadap Islam karena umat Islam mampu memberikan perlindungan, mencukupi kebutuhan, dan menolong mualaf dalam mengatasi permasalahan yang dialami. Berbeda dengan mualaf yang keberagamaannya rendah, mualaf tidak menjalakan perintah ajaran agamanya, dan justru lebih memilih untuk kembali ke agama asal setelah mendapatkan apa yang diinginkan. Kata Kunci: Dakwah, Lembaga Amil Zakat, Mualaf, Konversi Agama
Abstract Nowadays, philanthropy is often understood as a practice of managing fund for economic empowerment for the poor, establishing physical facilities like school, boarding school, and hospital. Several studies about philanthropy had discussed the historical aspect and institutional development (Fauzia, 2013), the connection between Islamic philanthropy and Islamic da���¢�¯�¿�½�¯�¿�½wah movement in general and the socio-political context that surrounds it (Latief, 2012; 2016), and the role of Islamic philanthropy in responding to disaster in the midst of pluralist society (Sakai & Isbah, 2014). This research portrayed different side that is the involvement and strategy of Islamic philanthropy institution in the da���¢�¯�¿�½�¯�¿�½wah movement towards the recent convert to Islam (muallaf). The data in this thesis was collected through several field observations at Mualaf Center Yogyakarta (MCY), Dompet Dhuafa and Rumah Zakat in Yogyakarta. This research found that MCY in conducting guidance and assistance cooperated with Dompet Dhuafa and Rumah Zakat. MCY was more involved in spiritual aspect and psychology guidance to muallaf, while the assistance in an effort to reinforcement the economy of muallaf was carried out by Dompet Dhuafa and Rumah Zakat. The aim of spiritual aspect guidance of muallaf before committing the confession is to strengthen the belief of prospective muallaf, while the guidance after the confession aim to fortify the muallaf with Islamic faiths so that they are not easily reconverted Furthermore, the assistance in economic aspect aims to reinforcement the economy of muallaf. The dynamic perceived by muallaf before reaching assistance was the difficulties in carrying out Islamic commands such as pray, fasting, ablution and etc. After getting assistance, muallaf understood how to carry out the commands of Islam. In addition, muallaf were not alone in facing their new life, because MCY is their new family that ready to help the problem they face. Muallaf felt protected and guaranteed in terms of health, education, economy because they got help from MCY, Dompet Dhuafa, and Rumah Zakat. Muallaf were more confident and firm in their belief in Islam because Muslim. Keyword: Da���¢�¯�¿�½�¯�¿�½wah, Amil Zakat Institution, Muallaf, Religious Conversion
Kata Kunci : DaÃ��Ã�¢Ã�¯Ã�¿Ãï&i