STUDI LUAS PENGUASAAN LAHAN, POTENSIAL AKTUAL KEBUN KARET SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA ( Studi Kasus Masyarakat Sungai Tilan, Desa Aburan Batangtebo, Kecamatan Tebotengah, Kabupaten Bungotebo, Jambi )
HIDAYAT, Moch. Sambas Sabarnurdni, Heru Iswantoro
1994 | Skripsi | S1 KEHUTANANStudi ini bertujuan untuk mengetahui pola perladangan masyarakat Sungai Tilan yang berkaitan dengan kebutuhan lahan dan potensi aktual kebun karetnya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan mempergunakan analisis regresi ganda. Lokasi ladang tanaman semusim terdapat di sepanjang tepian sungai dengan ditanami berbagai tanaman semusim , sedangkan kebun karet lebih ke arah darat dengan pola pembentukan umumnya memanjang yang berpangkal pada kebun karet hasil bentukan sebelumnya. Luas penguasaan lahan bertambah 16,88 % per tahun, lebih dipengaruhi oleh kemampuan peladang dalam membuka sejumlah luasan kebun karet yang teranalisis dari luas ladang rata-rata tiap pembukaannya dibanding faktor lain. Potensi aktual kebun karet (berupa getah karet kering) diperoleh rata-rata 539,48 kg/ha setahun, masih jauh dari kebun karet yang dikelola secara intensif yang mampu mencapai 2.000 kg/ha per tahun. Potensi aktual kebun karet ini dipengaruhi oleh luas penguasaan lahan , luas kebun karet yang berumur < 2 tahun , luas kebun karet tersadap , dan jumlah tenaga kerja. Pendapatan peladang masyarakat Sungai Tilan sangat tergantung dari hasil areal perladangan atau perkebunan, sementara sebaran pekerjaan di luar lahan hutan yang dapat menghasilkan uang sangat kecil. Tingginya tingkat ketergantungan ini menyebabkan kemungkinan masih akan timbul kebunkebun karet baru, mudah terjadi perubahan pendapatan yang disebabkan perubahan tingkat harga karet, variasi pendapatan dari usaha lain relatif rendah , munculnya kebutuhan peningkatan potensi aktual kebun karet dan prasarana yang memadai bagi aktivitas perladangan, timbulnya konflik akan kebutuhan dan ketersediaan lahan hutan yang dibutuhkan untuk dibuat kebun karet , dan akan mempercepat rotasi pengelolaan ladang tanaman semusim. Penambahan luas penguasaan lahan dapat diminimalkan dengan pembinaan dan intensifikasi lahan, perlu ada pemberian batas antara wilayah yang dapat dibuat kebun karet dengan wilayah yang tidak dapat dibuat kebun karet, dan pengakuan hak kuasa para peladang pada kebun-kebun yang dikuasainya.
This study aims at examining the design of arable farm ¬ ing in Sungai Tilan concerning the needs of areas and the actual potentiality of fields for rubber and the influential factors by using a multiple regression analysis. The location of the fields lying along the river is cultivated with various kinds of agricultural crop , while rubber fields can be found upper the river generally using a design of lengthwise forms which is oriented on the preced ¬ ing one. The extent of the capacity of areas increases 16.88 percent a year. This is more influenced by farmer's ability to open a great number of fields for rubber analytically based on the average of once opening than other factors. The actual potentiality of fields for rubber (i.e. dry rubber-sap) equally abstains 539.48 kg/ha a year. This number is lower than the actual potentiality of intensively managed rubber fields usually having 2,000 kg/ha a year. This actual potentiality of fields for rubber is influenced by the extent of the capacity of areas , rubber fields grow ¬ ing up less than two years old, tapped rubber fields, and workers. The income of the farmers in Sungai Tilan depends on the yield of farming or gardening. In addition, the distri ¬ bution of other works which offer more money is very low. Perhaps, the level of the dispendence which is high will still cause new fields for rubber, transitions of income which are easily influenced by the value of rubber , varie ¬ ties of income from other works which are relatively low, the development of the actual potentiality of rubber fields and appropriate equipments for farming activities, conflicts of the needs and the supplies of forests which are needed to be rubber fields. It can also accelerate rotations of manag¬ ing fields of agricultural crop. The supplements of the extent of the capacity of areas can be minimized by giving information and intensifying the areas. It is necessary to make a frontrer area between the areas which can be made fields for rubber and the ones which cannot be made fields for rubber. Moreover , it is also important to have acknowledgments of the authority of the farmers for their fields.
Kata Kunci : kebun karet, penguasaan lahan, potensi aktual