Laporkan Masalah

ANALISIS DAYA SAING NASIONAL: STUDI PERBANDINGAN INDUSTRI ANIMASI INDONESIA, JEPANG, DAN AMERIKA SERIKAT

BAGUS YUDOPRAKOSO, Rangga Almahendra, Dr., S.T., M.M.

2019 | Tesis | Magister Manajemen

Industri animasi global adalah industri yang sangat atraktif dan menguntungkan. Amerika Serikat dan Jepang adalah dua negara dengan kontribusi besar dalam industri ini. Belakangan industri animasi Indonesia cukup mendapat perhatian khalayak. Meskipun demikian dalam hal angka maupun pengamatan, tampaknya industri animasi Indonesia masih tertinggal dibandingkan Jepang ataupun AS. Hal tersebut diduga sebagai akibat dari pengaruh ekosistem yang berpengaruh pada daya saing nasional industri animasi ketiga negara tersebut. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Informan yang diminta mengisi kuesioner dan diwawancara adalah akademisi dan praktisi industri animasi. Penelitian ini terbagi dalam tiga tahap analisis. Tahap pertama, penelitian ini menganalisis lingkungan makro eksternal (politik, ekonomi, sosial, dan teknologi) yang mempengaruhi industri animasi Indonesia, Jepang, dan AS. Kedua, penelitian ini menganalisis determinan-determinan dan variabel-variabel yang membentuk daya saing nasional industri animasi ketiga negara tersebut berdasarkan model Porter's Diamond of National Competitive Advantage. Terakhir dilakukan analisis kesenjangan (gap) antara kondisi industri animasi Indonesia dengan Jepang dan AS. Penelitian ini mengungkapkan bahwa masih terdapat kesenjangan yang menunjukkan kurang baiknya kondisi ekosistem pembentuk daya saing nasional industri animasi Indonesia dibandingkan dengan kondisi ekosistem pembentuk daya saing nasional industri animasi Jepang maupun AS. Kondisi tersebut muncul karena industri animasi Indonesia hingga saat ini belum didukung oleh kondisi tiap determinan yang kuat ditambah dengan lemahnya keterkaitan antar deteminan. Faktor-faktor seperti pasokan SDM ahli, permodalan, daya beli, peran intervensi pemerintah dalam pasar, dan masih lemahnya pengelolaan Intellectual Property (IP) merupakan hal-hal yang perlu mendapat perhatian lebih untuk membentuk industri animasi Indonesia yang unggul.

Global animation industry is considered as very attractive and profitable industry. United States (US) and Japan are considered as the two biggest contributors in global animation history. Despite of Indonesian animation industry's growing recognition, critics shows Indonesian animation industry is still lagging far behind Japan's or USA's. Observers believe Indonesian animation industry is lagging due to its weak ecosystem which affects the national competitive advantages of its animation industry. This research worked through descriptive approach. Questionnaire, interview, and literature studies were being used as the means for data gathering. This research involved filling questionnaires and interviewing animation industry's practitioners and scholars. This research divided into three parts of analysis. First, this research analyses the external macro environment (politics, economics, social, and technologies) that affects animation industry in Indonesia, Japan, and US. Second, this research analyses the determinants and factors that shape the national competitive advantages of animation industry in those three respective countries using Porter's Diamond of National Competitive Advantage model. Third, this research identifies and analyses the gap between the national competitive advantages of animation industries in the three respective countries. This research reveals that the animation industries' supporting ecosystem in Indonesia has not well established compared to Japan's or USA's. The condition occurs due to lack of established determinants' conditions and lack of inter-connectivity between determinants. Low availability of experts and specialists, shortage of funding, low buying power, miss government regulations' managements, and weak Intellectual Property (IP) protection and management are the central issues need to be tackled to establish the national competitive advantage of Indonesian animation industry.

Kata Kunci : daya saing nasional, Porter's Diamond, lingkungan eksternal makro, PEST, analisis kesenjangan (gap), industri animasi Indonesia, industri animasi Jepang, industri animasi AS

  1. S2-2019-391766-abstract.pdf  
  2. S2-2019-391766-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-391766-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-391766-title.pdf