Implementasi Konsep Negeri Tengah (Middle Kingdom) dalam Politik Luar Negeri Cina: Studi Kasus The Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC)
Fitri Mardikas Teddy, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, S.I.P., M.A.(IR)
2019 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALSkripsi ini bertujuan untuk menunjukkan implementasi konsep Negeri Tengah dalam hubungan Cina dengan Afrika di bawah Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC). Konsep Negeri Tengah merupakan konsep historis yang terbentuk dari tradisi sejarah Cina sebagai bangsa yang unggul dan sejarah kejayaan di masa lampau. Ia memengaruhi bagaimana Cina melihat dirinya lebih unggul dan baik sebagai inti, dikelilingi oleh negara-negara peripheral yang berada di bawah pengaruh dan kekuasaannya. Konsep historis ini membentuk identitas dan mentalitas bangsa Cina hingga saat ini. Di dalam konsep Negeri Tengah, hubungan luar negeri Cina memperlihatkan pola yang hirarkis dengan Cina sebagai pusatnya. Dalam hubungannya dengan Afrika, identitas dan mentalitas Cina berdasarkan konsep Negeri Tengah membentuk pola hubungan yang menempatkan Afrika sebagai strategic periphery. Afrika dianggap sebagai tempat yang menyediakan banyak kesempatan dan keuntungan, namun hubungan ia dengan Cina bersifat hirarkis. Melalui FOCAC, Cina dapat mencapai berbagai kepentingan sekaligus memperoleh kontrol dan dominasi yang sejatinya merupakan karakteristik konsep Negeri Tengah. Pada akhirnya, usaha Cina untuk menyebarkan pengaruhnya hingga ke Afrika merupakan upaya untuk mengklaim kembali statusnya sebagai Negeri Tengah.
This thesis aims to demonstrate the implementation of Middle Kingdom concept on China and Africa relations, especially under the Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC). Middle Kingdom is formed from China's historical tradition as a great nation with a glorious past. This concept has made China see itself as a superior, unique, and different country surrounded by peripheral countries that are under its power and influence. Furthermore, this concept has shaped China's identity and its people mentality up until this day. As Middle Kingdom suggests, China's foreign relations show a hierarchical pattern with China on top. China's identity and mentality based on Middle Kingdom concept have formed a relationship pattern that placed Africa as a strategic periphery. Africa is considered as providing many opportunities and advantages for China, but at the same time their relations is hierarchical. Through FOCAC, China could achieve its interest while gaining control and dominance on Africa - this has been actually a characteristic of a Middle Kingdom. In the end, China's effort to spread its influence on Africa is an attempt to reclaim its status as a Middle Kingdom.
Kata Kunci : Negeri Tengah, FOCAC, strategic periphery, kontrol, dominasi/Middle Kingdom, FOCAC, strategic periphery, control, domination.