UJI EFEK AFRODISIAKA SENYAWA EKSTRAK PASAK BUMI (Eurycoma longifolia) TERHADAP PERILAKU SEKS TIKUS JANTAN

PENTARESI TITO G, Dr. Ika Puspita Sari, M.Si., Apt. ; Dr. Arief Nurrochmad, M.Sc., Apt.

2019 | Skripsi | S1 FARMASI

Kebutuhan manusia untuk dapat meneruskan keturunan atau melakukan reproduksi merupakan salah satu tujuan hidup manusia. Selain untuk meneruskan keturunan, proses reproduksi juga merupakan suatu kebutuhan untuk memenuhi hasrat seksual. Kepuasan setiap pasangan adalah indikator dari suatu hubungan seksual. Adanya gangguan disfungsi seksual yang dialami oleh pasangan yang telah menikah, seringkali menimbulkan permasalahan tersendiri. Penggunaan obat-obatan sintetik untuk meningkatkan gairah seksual atau yang disebut afrodisiak dapat menimbulkan efek samping yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya. Eurycoma longifolia telah lama digunakan secara empiris oleh beberapa kalangan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan seksualitas. Kandungan senyawa kimia berupa kuasinoid, kumarin, dan alkaloid dipercaya mampu sebagai afrodisiak serta meningkatkan sintesis testoteron yang akan memperbaiki gangguan disfungsi seksual yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek afrodisiak dari ekstrak Eurycoma longifolia yang diproduksi oleh Javaplant dengan nama dagang EURYCO. Efek afrodisiak akan diuji menggunakan metode pengujian aktivitas seksual pada tikus jantan dengan pemejanan ekstrak selama 7 hari. Diamati perilaku seks tikus pada hari ke-7 selama 1 jam yang juga dibandingkan dengan perlakuan kontrol positif berupa sildenafil dan kontrol negatif berupa Na-CMC 0,1%. Parameter yang diamati meliputi frekuensi introduction, climbing, dan coitus yang terjadi selama waktu pengamatan. Data yang diperoleh dianalasis dengan metode Kruskall Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hewan uji dengan perlakuan ekstrak dosis 45 mg/kgBB memberikan aktivitas perilaku seksual yang tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif secara statistik terhadap parameter introduction dan coitus dengan nilai signifikansi sebesar 0,209 dan 0,058. Perlakuan ekstrak dosis 90 mg/kgBB memberikan perilaku seksual yang tidak berbeda secara signifikan dengan kontrol positif secara statistik terhadap parameter introduction dan coitus dengan nilai signifikansi sebesar 0,602 dan 0,340. Antara dosis 45 mg dan 90 mg memiliki efek yang tidak berbeda signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan dosis ekstrak tidak mempengaruhi efek afrodisiak. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ekstrak EURYCO mampu memberikan efek afrodisiak terhadap perilaku seksual tikus jantan yang setara dengan kontrol positif sildenafil.

The human needs to be able to continue their descendant or to reproduce themselves is one of the purposes as human being. Aside from continue their descendant, the process of reproduction is also a need to fulfill sexual desire. A fulfilled needs on each couple was an indicator of a good sexual relationship. Sexual dysfunction experienced by a married couple, often created its own problems. The use of synthetic drugs to enhance sexual desire or called aphrodisiac can cause side effects that can harm the health of any people. Eurycoma longifolia has long been used empirically by some of society to improve sexual desire. The chemical compounds in the form of kuasinoid, coumarin, and alkaloids believed to have potensial as aphrodisiac and induce the synthesis of testosteron that will repair sexual disfunction. This study has been conducted to determine the aphodisiac effect of extracts Eurycoma longifolia produced by Javaplant the trade name EURYCO. Aphrodisiac effect will be tested using the methods of sexual activity in male rat treat with extract for 7 days. Sexual behavior was observed at day 7 for 1 hour also compared with the treatment of positive control in the form of sildenafil and treatment of negative controls in the form of Na-CMC 0.1%. The parameters observed frequency of introduction, climbing, and coitus that occurred during the observation period. Data obtained and analyzed by the method of Kruskal-Wallis then followed by Mann-Whitney test. The results of this study showed that the extract treatment of animals with a dose of 45 mg / kg body weight has shown the sexual behavior activities that did not differ significantly with positive controls were statistically against the introduction of parameters and coitus with a significance value of 0.209 and 0.058. Extract treatment dose of 90 mg / kg body weight provide sexual behavior were not significantly different statistically positive control of the parameter introduction and coitus with a significance value of 0.602 and 0.340. Between doses of 45 mg and 90 mg showed effects that were not significantly different so it can be the difference in dosage of extract did not affect the aphrodisiac effect. These results said that EURYCO was able to provide an aphrodisiac effect on sexual behavior of male rats which is equivalent to the sildenafil as a positive control.

Kata Kunci : Pasak Bumi, Eurycoma longifolia, Afrodisiak, Disfungsi Seksual