Laporkan Masalah

Morfometri Dan Tingkat Keberhasilan Reproduksi Tungau Varroa Pada Lebah Madu Asia Apis cerana Fab. Di Daerah Istimewa Yogyakarta

TIKO UTAKA, Drs. Hari Purwanto M.P., Ph. D

2019 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Tungau Varroa merupakan tungau ektoparasit yang hidup pada lebah madu. Tungau ini menyebabkan kerusakan serius pada berbagai peternakan lebah di dunia. Di Indonesia informasi mengenai tentang kerugian yang ditimbulkan belum banyak terungkap. Terlebih kerugian yang ditimbulkan pada koloni lebah madu Asia, Apis cerana. Hal tersebut antara lain dikarenakan belum adanya informasi mengenai tingkat keberhasilan reproduksi serta tingkat infestasi tungau V. jacobsoni pada koloni lebah. A. cerana. Tingkat infestasi tungau Varroa yang tinggi pada koloni lebah madu dapat menyebabkan kerugian yang besar dalam budidaya lebah madu. Karena dampak yang ditimbulkan tersebut, perlu diadakan penelitian untuk mengetahui jenis Varroa yang hidup dan berkembang pada lebah madu Asia di Indonesia, mengukur tingkat infestasi serta mengamati tingkat keberhasilan reproduksi tungau Varroa. Pengambilan sampel dilakukan di tiga lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dilakukan pengambilan tungau Varroa dari 811 sel tempayak lebah jantan dari 6 koloni A. cerana. Identifikasi tungau Varroa dilakukan dengan menggunakan ciri-ciri morfologi dan pengukuran morfometri berdasarkan panjang dan lebar tubuh pada tungau. Pengamatan tingkat keberhasilan reproduksi tungau Varroa dengan melihat struktur stadia anakan tungau Varroa yang dihasilkan. Hasil penelitian menunujukan Jenis Varroa yang ditemukan pada A. cerana di Daerah IstimewaYogyakarta hanya V. jacobsoni. Pada pengamatan tingkat keberhasilan reproduksi tungau V. jacobsoni menunjukan adanya infestasi ganda pada koloni lebah madu A. cerana dengan ditemukan dua induk tungau pada satu host dan tingkat keberhasilan reproduksi tungau Varroa pada A. cerana lebih rendah dibandingkan dengan V. destructor di A. mellifera. Tingkat infestasi tungau V. jacobsoni tertinggi pada koloni 2 dan koloni 1 dengan persentase 52.94% dan 44.28% , akan tetapi tidak lebih tinggi dibandingkan infestasi V. destructor yang menyerang A. mellifera. Semakin rendah tingkat keberhasilan reproduksi tungau Varroa maka semakin kecil peluang anakan tungau untuk menjadi tungau dewasa.

Varroa mites are an ectoparasite which attacks honeybees around the world. The mites caused a serious damage on the beekeeping industry. In Indonesia, the information on the damage to the industry due to these mites are still lacking. Especially, the damage to the asian honeybees, Apis cerana, a native bees in Indonesia. A high infestation rate of the mites on the honeybees could lead to siginificant loss to beekeeping industry and the environment. In order to anticipation of the impact of the Varroa mites infestation, research needs to be done to identify the species of Varroa that living and developing in the Asian honey bees in Indonesia, to measure the level of infestation and the reproductive success of Varroa mites on its host. Sampling was carried out at three locations in Yogyakarta. Varroa mites were taken from 811 male brood cells from six A. cerana colonies. Identification of Varroa mites was carried out based on morphological characterization and morphometric measurements on the length and wide of the mites. Some more measurements were added to produce a morphometry database for V. jacobsoni and V. underwoodi of Jawa. Reproductive capacity survival rate measurement based on the observation of the structure family of V. jacobsoni mites produced by female parent Varroa was conducted. The results of the study showed that the Varroa type found in A. cerana was only V. jacobsoni. In observing the reproductive success rate of V. jacobsoni mites, there was a double infestation in A. cerana honeybee colonies with two female parent mites found in one host and the reproductive success rate of Varroa mites in A. cerana was lower than V. destructor at A. mellifera. The rate of infestation of V. jacobsoni mites is highest in colonies two and colonies one with percentage 52.94% and 44.28%, but not higher than infestations of V. destructor which attack A. mellifera. The lower the reproductive success rate of Varroa mites, the smaller the chance of mite tillers to become mature mites.

Kata Kunci : Tungau Varroa, keberhasilan reproduksi, morfometri, A. cerana, Daerah Istimewa Yogyakarta/Varroa mite, reproductive success, morphometric analysis, A. cerana, Special Region of Yogyakarta

  1. S1-2019-346958-abstract.pdf  
  2. S1-2019-346958-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-346958-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-346958-title.pdf