Laporkan Masalah

Pola Pemanfaatan Sumberdaya Lahan untuk Aktivitas Pertanian di Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung

AHMAD ZAENUN FAIZ, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.

2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Pembangunan di bidang pertanian terkadang terlalu fokus terhadap suplai komoditas mengenai kebutuhan akan barang yang dihasilkan pada sektor pertanian. Pandangan mengenai lahan pertanian yang dipandang sebagai objek produksi seringkali mengesampingkan peran petani sebagai subjek produksi di sektor pertanian. Lahan, tenaga kerja dan pasar merupakan satu unsur kesatuan dalam proses pengelolaan sumberdaya lahan yang mana ketiga unsur tersebut berkaitan satu sama lain membentuk sebuah sistem yang dikenal sebagai sistem pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik ketersediaan sumberdaya lahan untuk pertanian, menganalisis nilai sumberdaya lahan serta aktivitas pertanian yang terbentuk dalam proses pemanfaatan sumberdaya lahan serta menjelaskan perkembangan pola pengelolaan lahan, pemanfaatan lahan dan aktivitas pertanian yang terbentuk pada sistem pertanian di Kecamatan Jumo. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni berupa deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengambilan data multistage stratified random sampling untuk analisis rumah tangga dan teknik observasi lapangan untuk analisis lahan. Karakteristik sumberdaya lahan yang terbentuk pada iklim monsun tropis, sebaran bentuklahan yang dipengaruhi bentanglahan vulkanik dan struktural serta sungai yang bersifat periodik dan episodik kemudian membentuk pola pemanfaatan lahan yang unik. Aktivitas pertanian yang terbentuk di Kecmatan Jumo tergolong beragam dan tidak terfokus pada satu komoditas saja. Padi, tembakau, cabai dan kopi adalah komoditas-komoditas pertanian utama yang terbentuk di Kecamatan Jumo. Perbedaan-perbedaan aktivitas pertanian ini dapat dijelaskan dengan adanya natural barrier berupa Kali Progo yang membatasi pola budidaya tanaman semusim di zona selatan sungai dan pola budidaya tanaman tahunan di zona utara sungai. Keragaman pola pemanfaatan sumberdaya lahan untuk aktivitas pertanian yang sedemikian rupa adanya kemudian menghasilkan nilai ekonomi yang berbeda-beda pula pada suatu pola yang terbentuk. Pola paling dominan berupa tanaman padi-tembakau misalnya mampu menghasilkan nilai ekonomi sebesar 141 juta rupiah dalam luasan lahan seluas 1 hektar dan membutuhkan input tenaga kerja sebesar 3.476 jam.

Agriculture development sometimes too focuses on commodity supplies on agricultural goods. Farm is considered as object of production but often ignore farmer roles as subject of production. Land, labour and market are main element of systems known as farming systems. This research aims to identify land resources availability for agriculture, to analize farming activities and its resources value as a consequence of land resources availability and resources use and to explain the development of land management pattern, land cultivation pattern, and farming activities in Jumo’s farming systems. Mix quantitative and qualitative descriptive method is used in this research by using multistage stratified random sampling technique for household analysis and fieldwork observation for land resources analysis. Characteristics of land resources formed in the tropical monsoon climate, landform distribution of volcanic and structural landform and river types of periodic and episodic then form unique landuse pattern. Agricultural activities in Jumo District is diverse and not only focus in one commodity. Paddy, tobacco, chilli and coffe is the main commodities in Jumo district. The diversity of agricultural activities can be explained by the existence of Kali Progo as a natural barrier for seasonal crops cultivation in the south and perennial crops cultivation in the north. The diversity of land cultivation pattern for agriculture activities then produce different economic values each pattern. A dominant pattern of paddy-tobacco cultivation for example can generate revenue as much as 141 milion rupiahs in one hectare area and requires labor input of 3,476 hours.

Kata Kunci : lahan, sumberdaya lahan, pemanfaatan lahan, aktivitas pertanian, sistem pertanian

  1. S1-2019-364745-abstract.pdf  
  2. S1-2019-364745-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-364745-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-364745-title.pdf