Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA

AULADY NURUL ADILLA, dr.Tridjoko Hadianto, DTM&H, M. Kes;Heru Subekti, S.Kep., Ns., MPH

2019 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

ASI eksklusif merupakan pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (WHO, 2007). Melalui pemberian ASI eksklusif angka kesakitan dan kematian pada bayi dapat diturunkan. Target cakupan pemberian ASI eksklusif nasional sebesar 80% sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Ngampilan Kota Yogyakarta tahun 2017 masih mencapai 58,59%. Ketidakberhasilan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendorong dan faktor penguat. Metode penelitian menggunakan desain case control. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ngampilan, Kota Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Jumlah sampel 45 ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif dan 45 ibu yang memberikan ASI eksklusif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan diukur menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-square (alfa = 0,05). Hasil uji statistik penelitian menunjukkan variabel dengan p > 0,05 tidak memiliki hubungan signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif adalah usia ibu, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, penolong persalinan, dan IMD. Sedangkan variabel status pekerjaan ibu (p=0,032; OR=0,355), pengetahuan (p=0,000; OR=38,969) dan dukungan keluarga (p=0,000; OR=24,727) terdapat hubungan yang signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif. Faktor risiko dominan terhadap ketidakberhasilan pemberian ASI eksklusif adalah pengetahuan, dukungan keluarga dan status pekerjaan ibu.

Exclusive breastfeeding means giving an infant breast-milk without other food and water for the first six months of life (WHO, 2007). Through exclusive breastfeeding, infant mortality and morbidity can be reduced. The target of national exclusive breastfeeding coverage is 80% while in the working area of the Ngampilan Health Center, Yogyakarta City in 2017 it just reached 58.59%. The failure of exclusive breastfeeding being influenced by predisposing factors, reinforcing factors and supporting factors. The research method used a case control design. The population are mothers who have babies aged 6-24 months and participate on posyandu activities in the working area of Ngampilan Health Center, Yogyakarta City. The sampling uses cluster random sampling technique. Total sampel are 45 mothers who did not give exclusive breastfeeding and 45 mothers who gave exclusive breastfeeding. Collecting data was done by interview and measured using questionnaires. The data was analyzed using Chi-square statistical test (alpha = 0.05). The results of this research statistical tests showed that variables with p> 0.05 did not have a significant relationship to exclusive breastfeeding, these are mother's age, mother's education, family income, birth attendants, and initiation of early breastfeeding. While the variables of mother's occupation status (p = 0.032; OR=0,355), knowledge (p = 0,000; OR=38,969) and family support (p = 0,000; OR=24,727) there was a significant relationship to exclusive breastfeeding. The dominant risk factor for the failure of exclusive breastfeeding was knowledge, family support, and mother's occupation status.

Kata Kunci : Kata Kunci: ASI esklusif, faktor risiko, Puskesmas Ngampilan.

  1. D4-2019-368310-abstract.pdf  
  2. D4-2019-368310-bibliography.pdf  
  3. D4-2019-368310-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2019-368310-title.pdf