Laporkan Masalah

DUKUNGAN SOSIAL DALAM RELASI BERTETANGGA PADA MASYARAKAT KOMUNAL DAN NON-KOMUNAL

YOHANES HERI WIDODO, Prof. Dr. Faturochman, M.A.

2019 | Disertasi | DOKTOR ILMU PSIKOLOGI

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dukungan sosial dalam relasi bertetangga masyarakat komunal dan non-komunal. Dukungan sosial dalam relasi bertetangga berhubungan dengan kesejahteraan anggota masyarakat yang tinggal di dalamnya. Penelitian ini hendak melihat bagaimanakah pola dan dinamika dukungan sosial dalam relasi bertetangga pada masyarakat komunal dan non-komunal. Partisipan penelitian adalah seorang ayah atau ibu yang mengidentifikasi diri sebagai orang Jawa, menjadi representasi dalam keluarganya saat berelasi dengan tetangganya, dan tinggal di lingkungan komunal dan non-komunal di wilayah Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian Eksploratif dengan menggunakan pendekatan Indigenous. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed-method). Dalam penelitian ini, data dikumpulkan lewat wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan pada 12 partisipan (7 partisipan dari masyarakat komunal dan 5 partisipan dari masyarakat non-komunal). Kuesioner diberikan pada 145 partisipan (75 partisipan dari masyarakat komunal dan 70 partisipan dari masyarakat non-komunal). Data kuantitatif dari kuesioner dianalisis dengan statistik desktiptif. Data kualitatif dianalisis dengan analisis isi menggunakan kategorisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat komunal memiliki ciri komunal dan masyarakat non-komunal memiliki ciri kesetaran dalam relasi dengan tetangga mereka. Komunalitas dalam masyarakat komunal muncul dalam saling kenal dan kebersamaan yang diikuti kedekatan. Sementara itu, kesetaraan dalam masyarakat non-komunal tampak dari resiprositas dan saling kenal secara terbatas. Selain itu, dinamika relasi pada kedua masyarakat juga berbeda. Dalam masyarakat komunal, kebersamaan yang mengarah kepada kedekatan jauh lebih kental dibandingkan dengan ciri resiprositas. Sementara itu, pada masyarakat non-komunal, ciri resiprositas lebih menonjol dan menjadi dasar pembentukan kebersamaan dan kedekatan relasi. Dalam hal dukungan sosial, masyarakat komunal lebih kuat pada interdependensi sedangkan pada masyarakat non-komunal lebih pada fungsionalitas dan sekuritas. Dengan demikian, proses terbentuknya dukungan sosial pada masyarakat komunal lebih sederhana dibandingkan dengan masyarakat non-komunal.

Abstract The purpose of this research was to explore social support in the neighbor relation at communal and non-communal society. Social support in the neighbor relation had a relation with the welfare of community members who live in it. This study aim to explain the patterns and dynamics of social support in neighbor relation at communal and non-communal society. Participant of this research was a father or a mother that identified themselves as a Javanese, became a representation at his/her family when making relation with their neighbour, and stay at communal and non-communal society at Yogyakarta. This study was an explorative research using Indigenous approach with mixed method. Data was collected by interviews and questionnaires. The interviews were conducted with 12 participants (7 participants from communal society and 5 participants from non-communal community society). The questionnaires were given to 145 participants (75 participants from communal society and 70 participants from non-communal society). Quantitative data from questionnaires were analyzed with descriptive statistics. Qualitative data were analyzed by content analysis using categorization. The result of the study showed that communal society had a communal character and non-communal society had an equal characteristic in neighbour social relation. Communality in communal society could be seen in knowing one another and togetherness which was followed by closeness. Meanwhile, equality in non-communal society could be seen from reciprocity and limited knowing one another. The relation dynamic in both of the societies was different. In the communal society, togetherness that leads to closeness was more dominant than the characteristic of reciprocity. Meanwhile, in the non-communal societies, the characteristic of reciprocity was stronger relation and became the basis for the formation of togetherness and closeness of relations. The interdependence in communal societies were stronger than non-communal societies one, which more dominant in the functionally and security.Therefore, the process of forming social support in communal communities was simpler compared to non-communal communities

Kata Kunci : Keywords: social relations, social support, communal society, non-communal society

  1. S3-2019-352999-ABSTRACT.pdf  
  2. S3-2019-352999-BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S3-2019-352999-TABLEOFCONTENT.pdf  
  4. S3-2019-352999-TITLE.pdf