Penerapan Kekuatan Normatif Uni Eropa di Kolombia

NABILLA PUTRI C D, Atin Prabandari,SIP.,MA(IR)

2018 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Penelitian ini berusaha melihat penerapan kekuatan normatif Uni Eropa dalam program Aksi Eksternal terutama di negara berkembang yang mengalami maupun rawan konflik. Skripsi ini membahas penerapan kekuatan normatif Uni Eropa yang secara spesifik terjadi di Kolombia, dimana terjadi konflik dalam negeri antara Pemerintah Pusat dan Paramiliter yang berlangsung selama lebih dari lima dekade. Program penyelesaian konflik Kolombia yaitu Peace Laboratory merupakan aksi eksternal Uni Eropa sebagaimana dengan konsep kekuatan normatif yang dikembangkan oleh Ian Manner, yang meliputi upaya penyebaran norma inti dan minor dengan menggunakan indikator enam bentuk penyebaran yaitu contagion,informational, procedural,transference, overt dan cultural filter. Argumen utama dari skripsi ini adalah bahwa Uni Eropa berhasil melakukan penerapan kekuatan normatif Uni Eropa di Kolombia dengan adanya program Peace Laboratory yang memiliki tujuan utama dalam masalah sosio-ekonomi, pembangunan berkelanjutan, penegakan hukum, dan budaya perdamaian untuk mencapai perdamaian berkelanjutan. Implementasi norma inti dan minor tersebut di terima oleh pemerintah Kolombia dengan dukungan dari aktor Kolombia lainnya serta dapat dilihat hasil kerjasama pemerintah dan Uni Eropa.

This bachelor's thesis discusses about European Union normative power implementation in its External Action programme in developing countries with on-going conflicts. This thesis will discuss specifically about EU normative power implementation in Colombia, there was an on-going internal conflict between Central Government and Paramilitary for more than five decades. The conflict resolution programme in Colombia that had been proposed by European Union was Peace Laboratory as part of External Action Programme based on Ian Manner's concepts regarding to normative power of European Union. The implementation of European core and minor norms in Colombia had been diffused with six factors that affects diffusion of norms which include contagion, informational, procedural, transference, overt and cultural filter. The main argument of this thesis is that European Union succeeded in implementing normative power of EU in Colombia using the peacebuilding and conflict resolution programme called Peace Laboratory with means to address conflict's core issues relating to socio-economic, sustainable development, rule of law, and culture of peace for sustainable peace as part of European core and minor norms to be accepted and implemented by Colombian Government and internal actors support as result of EU-Colombia cooperations.

Kata Kunci : Kekuatan Normatif Uni Eropa, Penyelesaian Konflik, Aksi External, Peace Laboratory, penyebaran norma, Proses Perdamaian, Kolombia