KETAHANAN PANGAN PELAKU INDUSTRI GULA SEMUT DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO
PUTU EKA LADITYA RIANTA PUTRA, Lestari Rahayu Waluyati, Arini Wahyu Utami
2019 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNISKetahanan pangan industri rumah tangga gula semut sangat ditentukan oleh output yang dihasilkan, karena sebagian besar output industri rumah tangga dijual untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Keadaan ini diduga akan berdampak pada keadaan ketahanan pangan setiap industri rumah tangga gula semut di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pangsa pengeluaran pangan, 2) kecukupan energi rumah tangga, dan 3) kondisi ketahanan pangan rumah tangga industri gula semut. Daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling yaitu di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Sampel responden dipilih dengan metode simple random sampling sebanyak 60 responden yang merupakan pelaku industri rumah tangga gula semut. Analisis data yang digunakan yaitu penentuan tingkat ketahanan pangan yang berasal dari tabel silang Jonsson and Toole. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pangsa pengeluaran pangan dikategorikan rendah, yaitu 48,91% yang dimana lebih kecil dari 60% total pengeluaran rumah tangga , 2) kecukupan energi rumah tangga dikategorikan cukup yaitu 81% yang dimana lebih besar dari 80% kecukupan energi, dan 3) distribusi industri tangga industri gula semut menurut tingkat ketahanan pangan yaitu 46,67% tahan pangan, 11,67%, rentan pangan, 33,33% kurang pangan, dan 8,33% rawan pangan. Peningkatan pendapatan rumah tangga dengan capacity building dan perubahan pola konsumsi pangan yang bergizi dapat dilakukan untuk mengurangi rumah tangga yang dikategorikan tidak tahan pangan.
Food security of palm sugar household industry is determined by the output produced, where most of household industry products are sold to fulfill household needs. This will impact food security for every palm sugar household industry in Kokap District Kulon Progo Regency. This research aims to determine 1) the share of food expenditure, 2) adequacy of energy, 3) Food security of palm sugar household industry. The research area was purposively determined. Samples were selected by simple random sampling method and 60 respondents who are households in the palm sugar household industry were chosen. The data being analyzed with the level of food security from the cross table of Jonsson and Toole. The results shows that 1) share of food expenditure is categorized as low with 48,91%, smaller than 60% of total household expenditure b) sufficiency energy level is categorized as enough with 81%, bigger than 80% of energy sufficiency, 3) distribution of palm sugar household industry to the level of food security is 46,67% food secured, 11,67% vulnerable, 33,33% questionable, and 8,33% food insecure. The increase of household income with capacity building and changes in nutritious food consumption can reduce non food resistant households.
Kata Kunci : Pangsa pengeluaran pangan, tingkat kecukupan energi, ketahanan pangan, Jonsson and Toole, Food expenditure share, the level of energy sufficiency, food security, Jonsson and Toole