Laporkan Masalah

Daya Saing Bawang Merah Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes

FAISAL ANAS PRIMA SATYA, Pinjung Nawang Sari, S.P., M.Sc.;Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc.

2019 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui daya saing, (2) mengetahui dampak kebijakan pemerintah, dan (3) mengetahui dampak perubahan harga output terhadap daya saing bawang merah Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes menggunakan metode PAM (Policy Analysis Matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah memiliki keunggulan kompetitif (PCR 0,44) dan memiliki keunggulan komparatif (DRCR 0,77) yang mengindikasikan usahatani bawang merah memiliki daya saing yang sangat tinggi. Terdapat proteksi terhadap output (NPCO 1,63) dan subsidi terhadap input tradabel (NPCI 0,87). Secara simultan kebijakan pemerintah terhadap input dan output memberikan keuntungan kepada usahatani bawang merah. Perubahan harga output sangat berdampak terhadap keunggulan kompetitif usahatani bawang merah. Petani hanya akan menerima keuntungan finansial apabila harga output lebih dari Rp7.185/kg.

This study aims to (1) know competitiveness, (2) know the impact of government policies, (3) know and the effect of changes in output prices on the competitiveness of shallot in the Wanasari Subdistrict, Brebes Regency using the PAM (Policy Analysis Matrix) method. The results showed that shallot farming had competitive advantage (PCR 0.44) and comparative advantage (DRCR 0.77) which indicated that shallot farming had very high competitiveness. There is protection against output (NPCO 1.63) and subsidies on tradable inputs (NPCI 0.87). Simultaneously government policies on inputs and outputs give benefits to the shallot farming. Changes in output prices greatly affect the competitive advantage of the shallot farming. Farmers will only receive financial benefits if the output price is more than Rp7.185/kg.

Kata Kunci : bawang merah, daya saing, kebijakan pemerintah, policy analysis matrix