Laporkan Masalah

Hubungan Kebiasaan Menyirih Dan Akumulasi Plak Gigi Terhadap Status Gingiva Pada Perempuan Di Kotamadya Yogyakarta

RENANDA ARIA RIZQI, drg.Ivan Arie Wahyudi, M.Kes., Ph.D; drg. Friska Ani Rahman, MDSc.

2019 | Skripsi | S1 HIGIENE GIGI

Menyirih merupakan kegiatan mencampurkan bahan-bahan berupa daun sirih (Piper betle), biji buah pinang (Areca catechu), kapur (Kalsium hidroksida) dan gambir (Uncaria gambir) yang dibungkus dalam daun sirih dan kemudian dikunyah. Menyirih telah bersifat turun-temurun pada sebagian besar penduduk. Kebiasaan menyirih dapat menghambat proses pembentukan karies gigi, menyebabkan perwarnaan gigi dan terjadinya gingivitis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kebiasaan menyirih dan akumulasi plak gigi terhadap status gingiva pada perempuan di Kotamadya Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 40 orang perempuan berusia lebih dari 50 tahun yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompok terdiri dari 20 orang perempuan dengan kebiasaan menyirih dan 20 orang lainnya tanpa kebiasaan menyirih. Setiap subjek penelitian dilakukan pemeriksaan akumulasi plak gigi dengan metode O'Leary dan pemeriksaan status gingiva dengan metode Modified Gingival Indeks. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan analisis bivariat menggunakan Uji T Tidak Berpasangan dan analisis multivariat menggunakan Uji Regresi Linear Berganda dengan metode enter. Hasil penelitian dengan analisis bivariat menunjukkan akumulasi plak gigi dan status gingiva antara kelompok menyirih dan kelompok tidak menyirih terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05). Hasil penelitian dengan analisis multivariat menunjukkan hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyirih dan akumulasi plak gigi terhadap status gingiva (nilai R = 0,517, p = 0,010). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyirih dan akumulasi plak gigi terhadap status gingiva.

Betel nut chewing is an activity that mixing ingredients in the form of betel leaves (Piper betle), areca nut (Areca catechu), slaked lime (Calcium hydroxide) and gambier (Uncaria gambir) are wrapped in betel leaves then chewed. Betel nut chewing which has been hereditary in most of the population. Betel nut chewing inhibits the process of forming dental caries, cause tooth discoloration and gingivitis. The aim of this study was to determine the relationship of betel nut chewing and dental plaque accumulation on gingival status of women in Yogyakarta. This study involved 40 female over 50 years old divided into two groups. The group consisted of 20 women chewers and 20 women non-chewers. Each study subject was examined for dental plaque accumulation using the O'Leary method and examination of gingival status using the Modified Gingival Index method. The results obtained were analyzed by bivariate analysis using the Independent T-Test and multivariate analysis using the Multiple Linear Regression Test with enter method. The results of the study with bivariate analysis showed that dental plaque accumulation and gingival status between groups of chewers and the group of non chewers exclude significant differences (p<0.05). The results of the study with multivariate analysis showed a significant correlation between the betel nut chewing and dental plaque accumulation towards gingival status (Rvalue = 0.517, p = 0.010). The conclusion of this study is indicate significant correlation between the betel nut chewing and the dental plaque accumulation of gingival status.

Kata Kunci : kebiasaan menyirih, akumulasi plak gigi, status gingiva, perempuan

  1. S1-2019-350754-abstract.pdf  
  2. S1-2019-350754-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-350754-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-350754-title.pdf