Kebijakan Globalisasi Pendidikan Jepang di Era Perdana Menteri Shinzo Abe. Studi Kasus: Kebijakan Go Global Japan (2012-2015)
RAKA WICAKSONO, Muhammad Rum, S.I.P., I.M.A.S
2018 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALJepang merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia, dimana hal tersebut menunjukkan kualitas bangsa Jepang yang dikenal sebagai bangsa yang unggul dan kompetitif. Dibalik kesuksesan tersebut, pendidikan telah menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaan kebijakan Jepang. Dengan hadirnya era globalisasi, Jepang tentu turut serta dalam kompetisi antar negara untuk menghasilkan sumber daya manusia bertaraf global lewat kehadiran program Go Global Japan, mengingat Jepang juga dikenal sebagai bangsa yang cukup adaptif dalam menghadapi elemen-elemen baru yang berasal dari luar wilayahnya. Meskipun begitu, terdapat isu 'inward-looking attitude'yang tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Jepang dalam menghasilkan sumber daya manusia bertaraf global. Dalam penelitian ini, penulis akan berupaya untuk memberikan pemaparan mengenai interaksi dinamis yang terjalin antara isu 'inward-looking attitude', masyarakat Jepang, dan pemerintah Jepang. Selain itu, penulis juga akan memberikan pemaparan mengenai bagaimana faktor identitas menjadi faktor yang penting dalam pembuatan program Go Global Japan, lewat perspektif konstruktivisme.
Japan is currently the third largest economy in the world, which shows Japan's quality as an advance and competitive nation. Behind that success, education has been one of the important aspects of Japan's policy. With the arrival of globalization era, Japan is also in pursue of delivering its own global human resource. Through the program of Go Global Japan, the deliverance of Japan's global human resource has been one the outputs of Japan's education policies in supporting Japan's advancement, looking at the fact that Japan is also known for its adaptiveness on embracing 'new elements that come from the outside of its territory'. Although so, there was an issue of inward-looking attitude that would provide challenges to Japan's government on delivering its global human resource. This research will provide explanations about the dynamic interaction that happened between the issue of inward-looking attitude, the Japanese society, and the government of Japan. Besides, it will also give explanation regarding the identity factor that determined the making of Go Global Japan program, through the perspective of constructivism.
Kata Kunci : Jepang, globalisasi, 'inward-looking attitude', pendidikan, sumber daya manusia bertaraf global, adaptif, Japan, globalization, education, global human resource, adaptive