Hubungan Peningkatan Indeks Massa Tubuh dengan Luaran Fungsional pada Pasien Stroke di RSUP Dr. Sardjito

DANA INDAH HARWATI, Dr. Abdul Gofir, Sp. S (K); Dr. Whisnu Nalendra Tama, Sp. S

2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang : Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki faktor risiko salah satunya overweight dan obesitas. Di dalam sebuah penelitian diperoleh pasien obesitas berisiko mengalami stroke iskemik namun tidak untuk stroke perdarahan. Tetapi studi lain mengatakan bahwa mortalitas pasien stroke dengan obesitas lebih rendah dari pada pasien stroke dengan berat badan normal sehingga obesitas memunculkan sebuah paradoks. Paradoks ini sering disebut sebagai paradoks obesitas di berbagai publikasi penelitian karena obesitas telah dikenal luas sebagai faktor risiko stroke dan dapat memperparah kondisi pasca serangan namun realitasnya tidak selalu demikian. Adanya paradoks obesitas inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan studi lebih lanjut mengenai hubungan peningkatan indeks massa tubuh terhadap stroke khususnya terhadap luaran fungsional pasien stroke menggunakan Barthel Indeks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan peningkatan indeks massa tubuh terhadap luaran fungsional (Barthel Indeks) pada pasien stroke di RSUP Dr. Sardjito. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien stroke di RSUP Dr. Sardjito periode Januari 2017- Juli 2018 yang diambil secara acak serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Luaran fungsional dengan parameter skor Barthel Indeks kemudian dibandingkan antara kelompok IMT >=23 kg/m2 dengan kelompok IMT <23 kg/m2 menggunakan uji analitik Chi square. Hasil : Dari 118 subjek penelitian terdapat 72 (61%) subjek IMT >=23 kg/m2 serta 46 (39%) subjek dengan IMT <23 kg/m2. Pada kelompok subjek IMT >=23 kg/m2 terdapat 25 (34,7%) subjek dengan luaran fungsional buruk dan 47 (65,3%) subjek dengan luaran fungsional baik. Sedangkan pada kelompok IMT <23 kg/m2 terdapat 21 (45,7%) subjek dengan luaran fungsional buruk dan 25 (54,3%) subjek dengan luaran fungsional baik. Hasil uji hipotesis Chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara peningkatan indeks massa tubuh dengan luaran fungsional pada pasien stroke (p= 0,235). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan signifikan antara peningkatan indeks massa tubuh dengan luaran fungsional pada pasien stroke. Kata kunci : Luaran fungsional, stroke, Barthel Indeks, indeks massa tubuh

Background: Stroke is one of the non-communicable diseases that has risk factors, one of which is overweight and obesity. In a study obtained obese patients at risk of having an ischemic stroke but not for hemorrhagic strokes. But other studies say that the mortality of stroke patients with obesity is lower than in stroke patients with normal weight so obesity raises a paradox. This paradox is often referred to as the paradox of obesity in various research publications because obesity is widely known as a risk factor for stroke and can aggravate post-attack conditions but the reality is not always same. The paradox of obesity encourage researchers to conduct further studies regarding the relationship of increasing body mass index to stroke, especially to functional outcome of stroke patients using the Barthel Index in Sardjito Hospital Yogyakarta. Objective: The aim of this study was to determine the relationship between increasing body mass index on functional outcome (Barthel Index) in stroke patients in Sardjito Hospital. Methods: The study was conducted with a cross-sectional design using secondary data in the form of medical records of stroke patients in Dr. Sardjito period January 2017 - July 2018 was taken randomly and fulfilled the inclusion and exclusion criteria. The functional level with the Barthel Index score parameter was then compared between the BMI group >=23 kg/m2 and the BMI group <23 kg/m2 using the Chi square analytic test. Results: Of the 118 research subjects there were 72 (61%) subjects with BMI >=23 kg/m2 and 46 (39%) subjects with BMI <23 kg/m2. In the subject group BMI >=23 kg/m2 there were 25 (34.7%) subjects with poor functional outcomes and 47 (65.3%) subjects with good functional outcomes. Whereas in the BMI group <23 kg/m2 there were 21 (45.7%) subjects with poor functional outcomes and 25 (54.3%) subjects with good functional outcomes. The Chi square hypothesis test results showed that there was no significant relationship between increasing body mass index and functional outcome in stroke patients (p = 0.235). Conclusion: There is no significant relationship between increasing body mass index and functional outcome in stroke patients. Keywords: Functional outcome, stroke, Barthel Index, body mass index

Kata Kunci : Luaran fungsional, stroke, Barthel Indeks, indeks massa tubuh