Studi Komparasi Performa Load Balancer dengan Menggunakan Teknologi Docker Container
FATAH NUR ALAM MAJID, Dr.techn. Ahmad Ashari, M.Kom.
2019 | Skripsi | S1 ILMU KOMPUTERPenerapan teknik load balancing yang bertujuan untuk melakukan distribusi beban kerja server memiliki peran yang sangat penting. Teknik load balancing merupakan solusi yang tepat dan efektif untuk menangani beban server yang sibuk dan dapat meningkatkan skalabilitas pada sistem terdistribusi. Namun untuk dapat memasang sistem load balancer diperlukan proses yang rumit dan menggunakan resource yang cukup banyak. Disisi lain, teknologi container menjadi sebuah topik hangat di dunia IT. Teknologi container sendiri merupakan salah satu teknik virtualisasi pada sistem, dimana pada teknik ini isolasi terjadi pada level sistem operasi dari mesin server yang dipakai. Teknologi container dianggap menarik karena dapat menyediakan fitur portabilitas bagi aplikasi perangkat lunak sehingga dapat berjalan pada sebagian besar platform. Pada penelitian ini dilakukan pengujian perbandingan performa implementasi salah satu aplikasi load balancer dengan memanfaatkan teknologi container. Pengujian dilakukan pada sebuah environment secara bergantian sebanyak dua kali, yaitu load balancer dengan memanfaatkan teknologi container dan load balancer yang dipasang secara native. Terdapat dua skenario pengujian untuk mendapatkan data hasil uji, yaitu dengan membedakan jumlah request dari client terhadap server dengan selang waktu satu detik. Setelah data didapatkan selanjutnya dihitung rata-rata dan dilakukan beberapa pengujian terhadap data tersebut dalam beberapa parameter, yaitu response time, availability, dan distribusi request yang didapatkan oleh masing-masing server. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa NGINX sebagai load balancer tidak memiliki perbedaan performa ketika dipasang secara native maupun dipasang dengan memanfaatkan container. Kedua load balancer yang diuji menunjukkan performa yang sama dengan tingkat keyakinan sebesar 99 persen dilihat dari aspek tingkat availability dan response time. Sehingga dapat direkomendasikan pemasangan load balancer dengan memanfaatkan container untuk mendapatkan fitur portabilitas.
Load balancing technique application used for distributing server load has very important role. Load balancing technique is becoming an effective solution for handling massively-busy server load and to increase scalability in distributed system. However, to implement those load balancer system, a complicated and resource-consuming processes is needed. At the other side, container technology is becoming trends in IT world. Container technology itself is a virtualization technique at system-level, where the isolation can be found in the OS-level on the server used. Container technology considered as the most interesting technology because it can provide portability for applications to run on most platforms. In this research, is done comparison study of load balancer implementation using container technology. This research will be conducted in a single environment twice, that is load balancer using container technology and load balancer with native implementation. There will be two test scenarios to obtain statistics that differences in request count from client into server with interval of one second. After obtained, the statistics will be calculated to get the average and the data will be evaluated regarding some parameters, that is response time, availability, and request distribution for each server instance. The result of this research shows that NGINX as load balancer doesn't have any significance differences in performance either when it is used natively or used by utilizing container technology. Both load balancer system evaluated shows equal performance with confidence interval (CI) of 99 percent based on availability and response time obtained. So it is recommended to deploy a load balancer using container based on equal performance given and portability provided by container.
Kata Kunci : Cloud, Load Balancer, Docker Container, Skalabilitas