Laporkan Masalah

STUDI POTENSI LANSKAP UNTUK PERENCANAAN OBJEK WISATA ALAM DI PETAK 33, RPH KOPENG, BKPH AMBARAWA, KPH KEDU UTARA

FAJAR TRI YUNIANTO, Retno Nur Utami, Sunarto

2008 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Kebutuhan masyarakat terhadap pariwisata, khususnya wisata alam semakin meningkat. Indonesia sebagai negara megabiodiversity memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Untuk itu dalam perencanaan dan pengembangannya diperlukan data dan informasi potensi suatu objek wisata alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Petak 33, RPH Kopeng, BKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara dari segi lanskap, flora, fauna, dan bentuk pengembangannya yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Inventarisasi potensi flora dilakukan dengan metode plotless sampling technique dengan sistem titik pusat kuadran , sedangkan untuk potensi fauna dilakukan dengan cara menjelajahi kawasan dan mencatat jenis-jenis fauna yang ditemui baik langsung maupun tidak langsung. Potensi lanskap diketahui melalui penilaian pada titik-titik pengamatan, dengan mengacu pada Leopold yang dimodifikasi (1978), dan Bureau of Land Management (1986). Klasifikasi kesesuaian lahan untuk kegiatan wisata alam tertentu digunakan kriteria yang mengacu pada USDA (1968). Pembagian zona untuk kawasan wisata alam mengacu pada Douglass (1975) terbagi menjadi zona penggunaan intensif dan zona penggunaan ekstensif. Potensi yang dimiliki Petak 33 berupa 1 jenis flora, 52 jenis fauna dan lanskap dengan kualitas sedang sampai tinggi. Terdapat 7 jenis fauna yang termasuk dalam daftar Jenis-jenis Hayati yang Dilindungi Perundang-undangan Indonesia (2001). Hasil penilaian lanskap dan analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa Petak 33 memiliki potensi yang tinggi sehingga berpeluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai objek wisata alam. Zona penggunaan intensif meliputi Anak Petak 33A, 33C, dan 33H, sedangkan zona penggunaan ekstensif meliputi Anak Petak 33B, 33D, 33E, 33F, 33G, 33I, 33J, 33K, 33L, 33M, 33N, 33O.

Community’s need of tourism, especially nature tourism is more increasing. As a megabiodiversity country, Indonesia has huge potential to develop. Therefore, in planning and development, it needs data and information about potency of nature tourism object. This research aims to determine the Compartment 33, RPH Kopeng, BKPH Ambarawa, KPH North Kedu in landscape, flora, fauna, and its form of development suitable with area characteristic. Inventory of floral potential is done using plotless sampling technique by quadrant central point system, while the fauna potential is done using area exploration and writing the kind of fauna met directly and indirectly. Landscape potential is determine by assessing the observation points, according to modified Leopold’s (1978), and Bureau of Land Management (1986). Classification of land suitability for nature tourism activities uses criteria of USDA (1968). Zone division in nature tourism area is based on Douglass (1975) dividing the zones as intensive usage zone and extensive usage zone. The potential owned by Compartment 33 were 1 type of flora, 42 types of fauna and landscape with middle to high quality. There were 7 type of flora included in the List of Biological Type Protected by Indonesian Law (2001). The result of landscape assessment and land suitability analysis showed that Compartment 33 had high potential so it had high chance to be developed as nature tourism object. Intensive usage zone included Sub Compartment 33A, 33C, and 33H, while extensive usage zones included Sub Compartment of 33B, 33D, 33E, 33F, 33g, 33I, 33J, 33K, 33L, 33M, 33N, 33O.

Kata Kunci : Potensi lanskap, perencanaan objek wisata alam, RPH Kopeng

  1. S1-2008-139943-abstract.pdf  
  2. S1-2008-139943-bibliography.pdf  
  3. S1-2008-139943-table_of_content.pdf  
  4. S1-2008-139943-title.pdf