Laporkan Masalah

Dinamika Rezim Iran dalam Mempertahankan Sistem Teokrasi dan Tantangannya terhadap Demokratisasi

DHANNY LAZUARDI R, Dr. Siti Mutiah Setiawati

2019 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Setelah hampir 40 tahun pasca Revolusi 1979, rezim Iran masih mampu mempertahankan sistem teokrasinya di tengah ancaman baik domestik maupun dunia internasional. Penelitian ini mengidentifikasi bagaimana rezim Iran berupaya untuk mempertahankan sistem teokrasinya dan mencegah proses demokratisasi. Menggunakan kerangka teori institusi politik dan rezim teokrasi, penelitian ini menemukan bahwa rezim Iran menggunakan du acara utama dalam mempertahankan sistemnya. Pertama, rezim Iran menggunakan sistem pemerintahannya yang hibrida sebagai alat kompromi politik dengan lawan politiknya dan untuk mencegah politisi moderat melakukan perubahan yang fundamental terhadap sistem yang dianut. Kedua, rezim iran juga secara aktif melakukan institusionalisasi ajaran-ajaran agama untuk meningkatkan legitimasinya dan mempertahankan diri dari sanksi dunia internasional. Berdasarkan penemuan yang ada, penulis menemukan bahwa jika upaya demokratisasi ingin berhasil, diperlukan adanya perubahan yang struktural dalam sistem pemerintahan dan pelemahan peran ajaran-ajaran agama di dalam kehidupan bermasyarakat rakyat Iran.

After nearly forty years since the 1979 Revolution, the Iranian regime still manages to sustain its theocratic system amidst various challenges both domestically and internationally. This research identifies the way in which the regime tries to sustain the theocratic system and prevent democratization. Using the theoretical framework of political institution and the theocratic regime theory, the study found out that the regime uses two main ways to sustain its system. First, the regime uses its hybrid government structure as a way to compromise with the political opposition as well as preventing the moderate politicians from making fundamental changes to the system. Second, the regime actively institutionalizes religious teaching and doctrine to increase its legitimacy and resist international sanctions. Based on the findings, the author found that if democratization is to succeed, there have to be structural changes to the government system and a significant decrease in the role of religious teaching in the Iranian society.

Kata Kunci : Iran, Teokrasi, Demokratisasi

  1. S1-2019-367446-abstract.pdf  
  2. S1-2019-367446-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-367446-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-367446-title.pdf