HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA GERGUNUNG KABUPATEN KLATEN
Rifa Nadhifa Risdwiyanto, Pembimbing 1: dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M. Sc., Ph. D dan Pembimbing 2: dr. Tridjoko Hadianto, DTM&H., M.kes
2018 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLATAR BELAKANG: Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi masalah kesehatan di dunia karena penyebarannya sangat cepat terutama di negara-negara berkembang. Insidensi kejadian DBD meningkat tiap tahunnya. Dari data yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten pada tahun 2014 terdapat 206 kasus DBD, pada tahun 2015 terdapat 525 kasus DBD, dan pada tahun 2016 terdapat 703 kasus DBD. Vektor nyamuk Aedes aegypti yang menularkan DBD telah tersebar luas di kawasan pemukiman maupun tempat-tempat umum. Dalam Indonesia Sehat 2010 telah ditemukan target rumah sebesar 80%. Untuk itu dilakukan penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kesehatan penghuninya. TUJUAN: Mengetahui hubungan antara kondisi fisik rumah (suhu, kelembaban, lantai, dinding, ventilasi atau pintu atau jendela, plafon, jarak antar rumah, kondisi drainase, kondisi talang rumah, intensitas cahaya, jenis rumah, kadar CO2, dan kepadatan hunian) terhadap kejadian DBD. METODE: Lokasi Penelitian di Desa Gergunung Kabupaten Klaten (7041'06.9"S 110o36'20.5"E). Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sejumlah 102 rumah terdiri dari 34 rumah penderita DBD yang dinyatakan kasus dengan perbandingan 1:2 sehingga 68 rumah lainnya dinyatakan tidak menderita kasus sebagai kontrol. Instrumen yang diperlukan dalam pengumpulan data adalah rekam medis pasien DBD dalam 2 tahun terakhir, checklist, meteran, thermometer, hygrometer, luxmeter, dan carbon dioxide meter. HASIL: Pada penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan antara jarak antar rumah terhadap kejadian penyakit DBD. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi dinding, pintu, lantai, langit-langit, ventilasi, talang air, drainase, jendela kamar, kepadatan hunian, jenis rumah, suhu dalam dan luar rumah, kelembaban dalam rumah, kadar CO2 dalam rumah, dan intensitas cahaya dalam rumah terhadap kejadian penyakit DBD. KESIMPULAN: Pada penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara jarak antar rumah terhadap kejadian penyakit DBD, sedangkan untuk variabel lain tidak terdapat hubungan yang signifikan.
BACKGROUND: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health problem in the world because of its rapid spread, especially in developing countries. The incidence of DHF increases every year. From the data recorded in the Klaten District Health Office in 2014 there were 206 cases of DHF, in 2015 there were 525 cases of DHF, and in 2016 there were 703 cases of DHF. Aedes aegypti mosquito vector that transmits DHF has been widespread in residential areas and public places. In Healthy Indonesia 2010, 80% of home targets have been found. For this reason, research shows that there is a relationship between the physical condition of the house and the health of its inhabitants. OBJECTIVE: To find out the relationship between the physical condition of the house (temperature, humidity, floor, wall, ventilation or door or window, ceiling, distance between houses, drainage conditions, house gutter conditions, light intensity, type of house, CO2 levels, and occupancy density) to incidence of DHF. METHOD: Research Location in Gergunung Village, Klaten Regency (7041'06.9 "S 110o36'20.5" E). The sampling technique using simple random sampling in a number of 102 houses consisting of 34 homes of DHF patients which stated a case with a ratio of 1: 2 so that 68 other houses were declared not suffering cases as controls. The instruments needed in data collection are medical records of DHF patients in the last 2 years, checklist, meter, thermometer, hygrometer, luxmeter, and carbon dioxide meter. RESULTS: In this study, there was a significant relationship between the distance between houses and the incidence of DHF. Whereas, there is no significant relationship between the condition of the wall, door, floor, ceiling, ventilation, gutter, drainage, room window, occupancy density, type of house, temperature inside and outside the house, humidity in the house, CO2 levels in the house, and light intensity in the house against the incidence of DHF. CONCLUSIONS: In this study there is a significant relationship between the distance between houses to the incidence of DHF, while for other variables there is no significant relationship.
Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue; Kodisi Fisik Rumah; Aedes aegypti; Klaten.