PERAN MANGROVE DALAM MENINGKATKAN KANDUNGAN OKSIGEN TERLARUT PADA TIGA TAHUN TANAM DI PANTAI UTARA KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH
Yanita Sofiati, Erny Poedjirahajo
2009 | Skripsi | S1 KEHUTANANHutan mangrove mampu memproduksi oksigen dalam jumlah besar, produksi oksigen di hutan mangrove menggambarkan kualitas dari suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kerapatan vegetasi, keanekaragaman dan kepadatan plankton di hutan mangrove di Pantai Utara Kabupaten Rembang Jawa Tengah, 2) mengetahui produksi oksigen perairan hutan mangrove di Pantai Utara Kabupaten Rembang, 3) mengetahui hubungan antara produksi oksigen hutan mangrove di Pantai Utara Kabupaten Rembang dengan parameter-parameter terukur. Pengambilan data dilakukan pada tahun tanam mangrove 1972, 1988, 2000 dan tempat terbuka sebagai kontrol. Masing-masing tahun tanam dibagi menjadi tiga zona (depan, tengah dan belakang) dengan 15 petak ukur. Analisis data menggunakan analisis varians dengan uji LSD (Least Significant Different) sebagai uji lanjut dan analisis regresi linier berganda dengan variasi 3 tahun tanam dan kontrol, yaitu 1972, 1988, 2000 dan tempat terbuka. Data yang dianalisis meliputi data fisik perairan yaitu suhu, pH dan salinitas, data kerapatan vegetasi, data kepadatan dan keanekaragaman plankton serta data produksi oksigen hasil dari fotosintesis fitoplankton. Vegetasi penyusun hutan mangrove di lokasi penelitian terdiri dari Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Avicennia sp., Bruguiera gymnorhiza, dan Sonneratia sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan vegetasi mangrove terbesar pada tahun tanam 1988 (4613,33 ind/ha), suhu perairan terendah pada tahun tanam 1972 (32ºC), salinitas perairan terendah pada tahun tanam 2000 (10,36 gr/lt), pH perairan bernilai 8 pada seluruh perairan. Produksi oksigen terbesar hutan mangrove pada tahun tanam 1988 (5,85 ppm/ltr). Hubungan antara kerapatan vegetasi (X1), sanilitas (X2), pH (X3), suhu (X4), keanekaragaman plankton (X5), kepadatan plankton (X6) dengan produksi oksigen (Y) ditunjukkan dengan persamaan Y = -13,16 - 1,02X1 + 0,14 X2 + 0,46X4 + 0,18 X5 dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,52 dan koefisien determinasi (r2) 0,27. Dari enam parameter tersebut semua mempunyai korelasi positif terhadap produksi oksigen perairan kecuali kerapatan vegetasi.
Hutan mangrove mampu memproduksi oksigen dalam jumlah besar, produksi oksigen di hutan mangrove menggambarkan kualitas dari suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kerapatan vegetasi, keanekaragaman dan kepadatan plankton di hutan mangrove di Pantai Utara Kabupaten Rembang Jawa Tengah, 2) mengetahui produksi oksigen perairan hutan mangrove di Pantai Utara Kabupaten Rembang, 3) mengetahui hubungan antara produksi oksigen hutan mangrove di Pantai Utara Kabupaten Rembang dengan parameter-parameter terukur. Pengambilan data dilakukan pada tahun tanam mangrove 1972, 1988, 2000 dan tempat terbuka sebagai kontrol. Masing-masing tahun tanam dibagi menjadi tiga zona (depan, tengah dan belakang) dengan 15 petak ukur. Analisis data menggunakan analisis varians dengan uji LSD (Least Significant Different) sebagai uji lanjut dan analisis regresi linier berganda dengan variasi 3 tahun tanam dan kontrol, yaitu 1972, 1988, 2000 dan tempat terbuka. Data yang dianalisis meliputi data fisik perairan yaitu suhu, pH dan salinitas, data kerapatan vegetasi, data kepadatan dan keanekaragaman plankton serta data produksi oksigen hasil dari fotosintesis fitoplankton. Vegetasi penyusun hutan mangrove di lokasi penelitian terdiri dari Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Avicennia sp., Bruguiera gymnorhiza, dan Sonneratia sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan vegetasi mangrove terbesar pada tahun tanam 1988 (4613,33 ind/ha), suhu perairan terendah pada tahun tanam 1972 (32ºC), salinitas perairan terendah pada tahun tanam 2000 (10,36 gr/lt), pH perairan bernilai 8 pada seluruh perairan. Produksi oksigen terbesar hutan mangrove pada tahun tanam 1988 (5,85 ppm/ltr). Hubungan antara kerapatan vegetasi (X1), sanilitas (X2), pH (X3), suhu (X4), keanekaragaman plankton (X5), kepadatan plankton (X6) dengan produksi oksigen (Y) ditunjukkan dengan persamaan Y = -13,16 - 1,02X1 + 0,14 X2 + 0,46X4 + 0,18 X5 dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,52 dan koefisien determinasi (r2) 0,27. Dari enam parameter tersebut semua mempunyai korelasi positif terhadap produksi oksigen perairan kecuali kerapatan vegetasi.
Kata Kunci : mangrove, produksi oksigen, plankton