Laporkan Masalah

KELIMPAHAN ANOA DATARAN RENDAH (Bubalus depressicornis) DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI HUTAN LAMBUSANGO PULAU BUTON, SULAWESI TENGGARA

WAHYUNI MAHMUD, Satyawan Pudyatmoko

2009 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) merupakan salah satu satwa endemik Sulawesi. Anoa adalah jenis satwa yang pemalu dan sensitif terhadap gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) serta pengaruh sapi dan jalur manusia di Hutan Lambusango. Pengambilan data di lapangan menggunakan sample track count di enam stasiun pengamatan. Tiap stasiun pengamatan mempunyai empat transek dengan panjang masing-masing 3 km dan ditandai tiap 50 m. Tiap 200 m waktu dicatat. Pengolahan data kelimpahan menggunakan one-way ANOVA dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui pengaruh sapi dan jalur manusia menggunakan analisis regresi linear berganda. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kelimpahan anoa pada tahun 2004 terbanyak di stasiun pengamatan Anoa (73,75) jejak/stasiun pengamatan dan terendah di stasiun pengamatan Wabalamba (23,25) jejak/stasiun pengamatan. Kelimpahan anoa pada tahun 2005 terbanyak di Wabalamba (96,5) jejak/stasiun pengamatan, terendah di stasiun pengamatan Bala (28,75) jejak/stasiun pengamatan. Kelimpahan anoa pada tahun 2006 terbanyak di Wabalamba (87) jejak/stasiun pengamatan dan terendah di Lapago (22) jejak/stasiun pengamatan. Kelimpahan anoa tahun 2004-2006 terbanyak berada pada tahun 2005 (53,71) jejak/tahun dan terendah pada tahun 2006 (43,25) jejak/tahun menunjukkan jumlah jejak yang ditemukan menurun. Untuk pengaruh sapi dan jalur manusia yaitu konstanta sebesar 40,411; artinya bahwa jika sapi dan jalur manusia nilainya adalah 0, maka anoa nilainya adalah 40,411. Koefesien regresi variabel sapi sebesar -0,013; Koefesien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara sapi dengan keberadaan anoa, semakin naik jumlah sapi maka semakin menurun jumlah anoa atau keberadaan anoa semakin jarang pada suatu wilayah. Koefesien regresi variabel jalur manusia sebesar 1,082; Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara jalur manusia dengan anoa, semakin naik/banyak jalur manusia maka keberadaan anoa di tempat tersebut juga akan meningkat. Hal ini karena anoa menyukai tempat yang luas dan lapang untuk beraktivitas.

Lowland anoa (Bubalus depressicornis) is an endemic species in Sulawesi. Lowland anoa is an elusive mammals and very sensitive from disturb. Aim of this research are to know Lowland Anoa abundance, and to know influencing from cow and human trail in the Lambusango forest. To removal data on the field we used sample track count in the six node camp. Every node camps each consisting of four parallel three kilometre transects seperated by 1 km and marked every 50 m. Every 200 m time to recording. Tabulation of abundance used one-way ANOVA in accordance with descriptive kualitative. To know influencing of cow and human trail used double linear regression. The result of this research is that an anoa abundances at years 2004 highest in Anoa nodecamp (73,75) trail/nodecamp and lowest in Wabalamba nodecamp (23,25) trail/nodecamp. An anoa abundances at years 2005 highest in Wabalamba nodecamp (96,5) trail/nodecamp and lowest in Bala nodecamp (28,75) trail/nodecamp. An anoa abundances at years 2006 highest in Wabalamba nodecamp (87) trail/nodecamp and lowest in Lapago nodecamp (22) trail/nodecamp. The comparation mean an anoa from years 2004-2006 highest in years 2005 (53,71) trail/year dan lowest in years 2006 (43,25) trail/year that show an anoa trail found in the Lambusango forest is decrease. Constanta out of cow and human trail influences is 40,411; that means if cow and human trail influences that value 0, then an anoa value is 40,411. Variable coefecient regression out of cow is -0,013; The coefecient value is negative, that means both of cow and anoa existence it happens a negative relationship, an amount cow grow up then amount an anoa is grow down or existence an anoa in the region is rare. Variable coefecient regression out of human trail is 1,082; The coefecient values is positive, that means both of human trail and an anoa it happens positive relationship, amount human trail grow up then an anoa amount is grow up too. This case because anoa like a vast and spacious place to activity.

Kata Kunci : Anoa dataran rendah, Kelimpahan, Hutan Lambusango

  1. S1-2009-168469-abstract.pdf  
  2. S1-2009-168469-bibliography.pdf  
  3. S1-2009-168469-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2009-168469-title.pdf