DOMINANSI DAN PROPORSI JENIS TUMBUHAN PAKAN ANOA GUNUNG (Bubalus quarlesi) DENGAN METODE ANALISIS KOTORAN DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU SULAWESI TENGAH

SOFIAN ARYANTO, Satyawan Pudyatmoko

2008 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Anoa Gunung (Bubalus quarlesi) merupakan salah satu satwa endemik di Indonesia, dan hanya hidup di Pulau Sulawesi sebagai habitat alaminya. Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah adalah Kawasan Konservasi yang masih ditemui jenis satwa herbivora tersebut. Untuk menjaga kelestarian populasi Anoa diperlukan tindakan pengelolaan habitat, salah satunya adalah masalah pakan. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi jenis-jenis pakan yang dikonsumsi oleh Anoa di habitat alaminya dengan menggunakan metode Analisis Kotoran (Faecal Analysis). Analisis kotoran merupakan cara untuk mengidentifikasi jenis pakan dengan membandingkan pecahan epidermis yang ada dalam kotoran dengan epidermis pakan. Hasil analisis ini berupa informasi jenis pakan dominan dan proporsi relatif pakan dalam berat kering. Dari pengamatan yang dilakukan di Laboratorium untuk menemukan jenis pakan melalui analisis kotoran berhasil ditemukan 30 jenis tumbuhan sebagai pakan. Setelah diketahui jenisnya, kemudian dicari jenis pakan dominan. Hasil penelitian menunjukkan : Lambori (Freycinetia insignis) dengan INP (Indeks Nilai Penting) : 43 %, Kabubakangkaloka (Unidentified) dengan INP : 29 %, Schleria sp. dengan INP: 23 %, Spesies A (Unidentified) dengan INP: 23 %, Katatuma (Elastostema sp.) dengan INP: 22 %, Drynaria rigidula dengan INP: 17 %, Binutu (Unidentified) dengan INP: 16 %, Podocarpus Imbricatus dengan INP: 16 %, Disoxylum sp. dengan INP: 13 %, Smilax leucophylla dengan INP: 10 %. INP menunjukkan urutan pakan dominan yang ditemukan di kotoran. Sedangkan untuk proporsi relatif pakan diperoleh : Frecynetia insignis : 17 %, Spesies A (Unidentified) : 8.9 %, Disoxylum sp. : 8.6 %, Lasianthus clementis : 7.7 %, Kabubakangkaloka (Unidentified) : 7.5 %, Schleria sp. : 6 %, Podocarpus Imbricatus : 5.4 %, Smilax leucophylla : 5.1 %, Elastostema sp. : 4.2 %, Binutu (Unidentified) : 3.8 %. Proporsi relatif menunjukkan perkiraan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh satwa tersebut.

Mount Anoa ( Bubalus quarlesi) be one of endemic animal in Indonesia, and only life in Pulau Sulawesi as the natural habitat. National Park Lore Lindu in Middle Sulawesi is Conservation area which still be met the herbivore animal type. To take care of continuity of population Anoa is required by action of management of habitat, one of them is is feed problem. This research tries to identify feed types consumed by Anoa in the natural habitat by using Faecal Analysis. Faecal analysis is way to identify feed type by comparing fraction of the epiderm in feces with feed epiderm. Result of this analysis in the form of information of dominant feed type and feed relative proportion in drought weight. From observation done in Laboratorium to find feed type passed faecal analysis successfully is found 30 plant types as feed. After known the type, then is searched feed type of dominance. Result of research shows : Lambori ( Freycinetia insignis) with INP (Important Value Index): 43 %, Kabubakangkaloka ( Unidentified) with INP : 29 %, Schleria sp. with INP: 23 %, Species A ( Unidentified) with INP: 23 %, Katatuma ( Elastostema sp.) with INP: 22 %, Drynaria rigidula with INP: 17 %, Binutu ( Unidentified) with INP: 16 %, Podocarpus Imbricatus with INP: 16 %, Disoxylum sp. with INP: 13 %, Smilax leucophylla with INP: 10 %. INP shows feed sequence of dominance found in feces. While for feed relative proportion is obtained : Frecynetia insignis : 17 %, Species A ( Unidentified) : 8.9 %, Disoxylum sp. : 8.6 %, Lasianthus clementis : 7.7 %, Kabubakangkaloka ( Unidentified) : 75 %, Schleria sp. : 6 %, Podocarpus Imbricatus : 5.4 %, Smilax leucophylla : 5.1 %, Elastostema sp. : 4.2 %, Binutu ( Unidentified) : 3.8 %. Proportion relatively shows estimate of number of feed consumed by the animal.

Kata Kunci : analisis kotoran, jenis pakan, pakan dominan, proporsi pakan