ETNOBOTANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN ADAT DI DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN (Studi Kasus di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali)
PUTU EKA HARDIANTINI PENDIT, San Afri Awang, Bowo Dwi Siswoko
2010 | Skripsi | S1 KEHUTANANPemanfaatan hutan merupakan salah satu kegiatan dalam pengelolaan hutan. Kegiatan ini mengandung unsur yang terkait dengan interaksi antara masyarakat dengan hutan. Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari hubungan langsung manusia dengan tumbuhan dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional. Penelitian dilakukan di Desa Adat Tenganan Pegringsingan karena desa adat ini memiliki hutan adat yang dikelola secara tradisional dan masih terjaga kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat dalam memanfaatkan hasil hutan yang dikaitkan dengan pengelolaan hutan adat. Pemahaman akan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat harus dipahami dengan baik sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan pada beberapa orang informan untuk untuk mengungkapkan native’s point of view dari masyarakat yang diteliti . Observasi partisipatif bertujuan untuk memahami kegiatan yang dilakukan oleh informan. Analisis dokumen dilakukan untuk melengkapi data. Hasil penelitian menunjukkan adanya 89 spesies teridentifikasi yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat hukum adat. Pemanfaatan hutan dilakukan dengan bijak sehingga pengelolaan hutan adat juga dapat berjalan dengan baik. Pemanfaatan hutan ini dikolaborasikan dengan kearifan lokal yang ada. Beberapa bentuk kearifan lokal yang mempengaruhi keberhasilan pemanfaatan hutan antara lain: status kepemilikan lahan dan hutan, awig-awig dalam pengelolaan hutan adat, kain geringsing, pengelolan hutan secara mandiri oleh pemerintah adat, pohon magis.
Forest exploitation is one of the activities in forest management. This activity contains elements related to the interaction between communities and forest. Ethnobotany is the study of human direct relationship with the plants in the traditional utilization. The study was conducted in Tenganan Pegringsingan adat village because this adat village has managed adat forest traditionally and still maintained its continuity. This study aims to explore the local wisdom in forest utilization associated with adat forest management. An understanding of local wisdom must be properly understood so that this study used ethnographic research methods. A method of data collection is carried out in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. Interviews were conducted on several informants associated with the sustainable use and management. Participatory observation aims to understand the activities carried out by the informants. Document was use to analysis to get another source of data which was not primary data. The results of the research showed that 89 species that are often used by indigenous people. Forest exploitation is done wisely so that forest management can also work well. This utilization of forest is collaborated with local wisdom perspective. Some forms of local wisdom that affect the success of forest utilization, among others: the status of ownership of land and forests, awig-awig in the adat forest management, local textile geringsing, adat forest management done by board of adat government, and magical tree.
Kata Kunci : etnobotani, kearifan lokal, pengelolaan hutan adat