Laporkan Masalah

Eksistensi Ruang Angkringan di Pinggiran Kota Yogyakarta

BUDI PANJI PRASETYO S, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D

2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Angkringan adalah salah satu identitas Jogja yang menggambarkan masyarakat Jogja yang sederhana, bersahaja, dan ramah. Kesederhanaan yang dimunculkan Angkringan mampu menghilangkan strata sosial yang hadir di tengah masyarakat. Sejak tahun 1950 hingga sekarang angkringan terus tumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan masyarakat, dengan demikian tidak sedikit pula inovasi-inovasi bermunculan untuk mempertahankan usaha angkringan. Perkembangan angkringan begitu pesat sehingga tidak memungkiri angkringan tumbuh sampai di pinggiran Kota Yogyakarta. Di era sekarang, angkringan memiliki pesaing pasar yang mampu mengurangi minat konsumen untuk berkunjung tetapi hal tersebut terpatahkan karena banyak dari wisatawan dan masyarakat Jogja masih mendatangi angkringan sebagai salah satu pilihan kuliner mereka, tidak hanya berkunjung di restaurant dan cafe saja. Penelitian ini membahas Eksistensi Ruang Angkringan Di Pinggiran Kota Yogyakarta melalui pendekatan Induktif Kualitatif dengan metode deskriptif. Unit amatan penelitian ini adalah angkringan yang berada di Ringroad Selatan Kota Yogyakarta yang kemudian ditinjau setting ruangnya. Unit analisis penelitian ini adalah hasil observasi dan wawancara di lapangan kepada pemilik usaha angkringan yang didapatkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Hasil dari penelitian ini adalah eksistensi yang mampu mempertahankan usaha angkringan hingga sekarang, yang dibantu oleh keruangan (spasial) seperti strategi ruang, fasilitas umum, target pasar, dan daya tarik. Selain tema ruang tersebut terbentuk 2 konsep yang menunjang eksistensi yaitu diantaranya konteks pasar angkringan dan komponen ruang angkringan yang menunjang keberlangsungan usaha angkringan dan inovasi baru yang disiapkan untuk menarik para konsumen sebagai daya tarik untuk berkunjung ke angkringan.

Angkringan is one of identity of Jogja that describe how humble, earthy, and friendly the people in Jogja. The humility appeared by Angkringan can relieved society level in the middle of the community. Since 1950 until now, the angkringan keep growing and evolved by community needs, therefore so many innovations rise to make the angkringan keep going. The angkringan growth rapidly that make it's arises in the suburbs of Yogyakarta City without denying. At this time, angkringan have market competitor that can make diminish of consumer interest to visit the angkringan, however that thing has already refuted because some tourists and local people still visited angkringan as the one of choices of culinary food, not just come to restaurant and cafe. This research discussed for the existence of the angkringan space in the suburb of Yogyakarta City through qualitative inductive approached with descriptive method. This observation unit are the angkringan that has location in the South Ringroad of Yogyakarta City and then the space of setting reviewed. This analytic unit is the observation and interview result with the owner of angkringan that obtained through observation, interview, documentation, and triangulation in it's place. The result of this research is the existence that can make the angkringan business still survive until now, that assisted by spatial such as space strategy, public amenities, marketing target, and attractiveness. There are two concepts aside from the theme of space that can support the continuity of angkringan business and the new innovation prepared for attracting and interesting the consumer to visit the angkringan.

Kata Kunci : Angkringan, Eksistensi Ruang Angkringan, Pinggiran Kota

  1. S1-2018-369159-abstract.pdf  
  2. S1-2018-369159-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-369159-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-369169-title.pdf